Pola pengasuhan memiliki andil yang besar dalam membentuk seseorang. Sebagai orang tua, memilih pola pengasuhan yang benar mampu mendukung perkembangan anak dan menjadikannya sosok yang mandiri. Oleh karenanya, peran orang tua sangat penting dalam pembentukan jati diri anak.
Menyayangi anak tidak sama dengan memanjakannya. Memberikan kepercayaan dan melatih anak untuk menentukan pilihan-pilihan sejak dini akan meningkatkan kemandiriannya. Setiap keluarga adalah unit yang unik karena memiliki cara-cara tersendiri dalam pola pengasuhan. Budaya yang dimiliki setiap keluarga menjadi salah satu faktor penting dalam pengasuhan anak.
Begitu pula yang dilakukan oleh H. Muharram, Bupati Berau, dalam mengasuh anak-anaknya. H. Muharram dan istrinya, Hj. Sri Juniarsih memiliki pola pengasuhan yang patut untuk dicontoh. Sejak kecil, ayah dari enam anak ini tidak pernah memanjakan anak-anaknya. Anak-anak H. Muharram tidak pernah melihat diri mereka sebagai anak seorang bupati. Hal itu bisa dilihat di salah satu putranya yang tidak menonjolkan identitasnya sebagai anak bupati dan memilih menjadi supir ojek online.
H. Muharram meniti karir sejak dari nol. Ia bukan berasal dari kalangan elite. Karirnya sebagai guru lah yang mengasah jiwa pengabdiannya. Hal itulah yang selalu ditekankan kepada anak-anaknya supaya hidup mandiri.
Pola pengasuhan yang baik yang dilakukan oleh H. Muharram membuat ia dilihat sebagai role model oleh anak-anaknya. H. Muharram dan istrinya, Hj. Sri Juniarsih, adalah orang tua yang sangat dikagumi oleh anak-anaknya.
Melihat bagaimana Bupati Berau mendidik anak-anaknya hingga menjadi sosok yang mandiri, tentu saja adalah contoh baik yang bisa orang tua terapkan dalam pengasuhan anak. Ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kesuksesan dalam pengasuhan yang dilakukan H. Muharram dan istri tidak terpisah dari sosok orang tua yang hebat.
