Dunia sedang digemparkan oleh virus corona, bagaimana tidak? Sebuah virus endemi yang datang dari dan menjangkiti Wuhan, Hubei, China kini menjangkiti ratusan ribu orang di dunia dan telah menjadi pandemi. Di Indonesia, kasus positif corona pertama kali datang pada awal Maret lalu, dimana Presiden mengumumkan langsung tentang dua kasus positif pertama corona. Pemerintah mengambil langkah cepat, salah satunya dengan himbauan physical distancing atau jaga jarak aman, yakni dengan menjaga jarak antarorang, agar terhindar dari paparan droplet.
Droplet sendiri dipastikan sebagai pembawa dari virus corona. Daerah-daerah lain juga melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya ialah Kabupaten Berau. Bupati Berau, H. Muharram memimpin langsung rapat penanganan Covid-19 di kantornya pada minggu lalu. Dalam hasil rapat tersebut disepakati, bahwa untuk melangsungkan physical distancing maka acara-acara yang menghimpun banyak massa akan ditiadakan, sekolah, acara-acara keagamaan pun dilakukan di rumah, juga dengan pegawai kantor pemerintahan.
Dengan physical distancing, dipercaya akan menghambat penyebaran virus corona, karena virus corona terbukti cukup ampuh penyebarannya, yakni dengan perbandingan, satu orang dapat menularkan virus hingga ke tiga orang baru. Adanya physical distancing, bukan berarti kegiatan dan aktivitas berhenti begitu saja. Dunia pendidikan misalnya masih berjalan.
Melalui surat edaran Dinas Pendidikan, kabupaten Berau menerapkan belajar daring atau belajar jarak jauh, sehingga siswa masih mendapatkan haknya sebagai pelajar, meskipun metodenya sedikit berubah. Adapun dengan pembatalan UN 2020 dari pemerintah pusat, pemerintah Kabupaten Berau akan mengikuti arahan, dimana persyaratan kelulusan akan dilakukan oleh satuan tingkat pendidikan masing-masing melalui asesmen. Tentu saja semua berharap bila pandemi ini akan segera berlalu, namun setidaknya langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh Bupati Berau, dapat menjadi pijakan awal dalam bagaimana daerah menangani suatu pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H