Lihat ke Halaman Asli

rizki surya

menulis dan bercerita

2020 Tak Lagi Mati Listrik

Diperbarui: 26 Januari 2020   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

berau.prokal.co

Malam hari adalah waktunya beristirahat, selepas sepanjang hari dihabiskan untuk berkegiatan seperti sekolah dan bekerja. Namun istirahat pada malam hari tidak hanya dilakukan dengan tidur. 

Bagi sebagian beristirahat juga waktunya menenangkan pikiran, ini bisa didapat dari menonton acara tv favorit, mendengarkan music pilihan di radio, atau dengan menikmati berbagai konten di internet. 

Namun, apa daya yang bisa dilakukan bila pada malam hari tidak ada listrik? Tentu aktivitas istirahat dan menenangkan diri pada malam hari akan sangat monoton, tidak ada hiburan yang dapat diakses. Karenanya aktivitas manusia hari ini sangat ditopang dengan kehadiran listrik.

 Faktanya di Indonesia, tidak semua masyarakat bisa mengakses listrik. Rasio elektrifikasi nasional baru mencapai angka 90%, ini berarti masih banyak masyarakat yang belum teraliri listrik. Di tengah kondisi ini menjadikan program elektrifikasi atau pengaliran listrik menjadi sangat penting. Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur misalnya, program Bupati Berau, H. Muharram ialah meningkatkan kapasitas listrik. Saat ini tengah dibangun beberapa pembangkit listrik.

Dilansir dari laman Prokal.co, Kabupaten Berau tengah merancang PLTMH atau pembangkit listrik tenaga mikrohidro di beberapa desa, adapun PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya sudah terpasang di Desa Long Beliu dengan kapasitas 500kWp. Harapannya pada tahun 2020 tidak ada lagi desa yang tidak teraliri listrik di Kabupaten Berau, sehingga elektrifikasi menjadi fokus Bupati Berau H. Muharram di tahun 2020 ini.

Bila saatnya nanti semua warga dapat menikmati listrik di malam hari tentu akan sangat bermanfaat, selain untuk mengakses hiburan dari acara di tv atau siaran di radio dan konten di internet, secara tidak langsung kehadiran listrik akan meningkatkan kebahagiaan masyarakat. Karena, masyarakat yang bahagia adalah masyarakat yang memiliki waktu seimbang, antara waktu produktifnya dengan waktu istirahatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline