Lihat ke Halaman Asli

Cerita Seekor Kupu-kupu

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ini adalah cerita seekor kupu-kupu yang sedang menghisap madu, pada setangkai mawar putih.”

Hari itu mentari seakan tersenyum malu. Seketika terlintas dalam benak kupu-kupu akan lirik sedih. Bertanyalah kupu-kupu," Apakah kau pernah merasakan sedih?"

Mawar putih tak mengerti arti pertanyaan kupu-kupu, "Apakah maduku membuat kau merasa sedih?"

Menggelenglah kepala kupu-kupu.

"Apakah bentukku yang tak nyaman membuat kau sedih?"

Menggelenglah lagi kupu-kupu.

"Apakah warnaku yang pucat membuat kau sedih?"

Dengan tak sabar kupu-kupu berkata tanpa malu, "Madumu tak membuatku sedih, Bentukmu pun tak membuat sedih hatiku, Apalagi warna pucatmu yang putih,"

"Tak ada bagian dirimu yang mengusik gundahku." Seketika tertawalah mawar putih.

"Mengapa kau tertawakan aku?" Kesal kupu-kupu merasa diejek oleh mawar putih.

"Jangan marah wahai kupu-kupu, Aku mengerti akan arti sedih, Jawab mawar putih dengan malu, Aku mengerti juga akan arti kasih. Itu kan arti sedih mu?" Terucaplah pernyataan tanya dari mawar putih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline