Di masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini, membuat pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan untuk menerapkan pembelajaran daring sebagai pengganti pembelajaran tatap muka disekolah-sekolah. "Adanya bencana nasional Covid-19 ini membuat kami menganjurkan murid belajar dari rumah dan guru mengajar dari rumah," ujar Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim saat video conference kebijakan Ujian Nasional 2020 di Masa Darurat Covid-19. Kebijakan tersebut dilakukan tak lain untuk mencegah dan mengurangi menyebaran dan penularan virus Covid-19. Hal tersebut tentu saja sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.
Pembelajaran daring menuntut siswa dan guru untuk mengubah kebiasaan kegiatan pembelajaran tatap muka kepada pembelajaran yang dilakukan secara online. Proses pembelajaran daring menjadi tantangan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan untuk dapat memanfaatan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi serta kemajuan di era digital seperti sekarang ini.
Salah satu platform digital yang mendukung proses pembelajaran daring tersebut yaitu Google Workspace for Education yang memang sengaja dirancang untuk mendukung proses pembelajaran daring. Adapun beberapa fitur dari Google Workspace for Education yang sangat bermanfaat untuk guru dan siswa dalam pembelajaran seperti Google Classroom, Google Meet, Google Site, Google Form, dan masih banyak fitur lainnya yang bisa saling dikombinasikan.
Fitur yang sangat membantu proses belajar mengajar layaknya di kelas adalah Google Classroom. Menurut (Bender & Waller, 2014: 37) Google Classroom sesungguhnya dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Google Classroom adalah sebuah layanan terintegrasi dari beberapa Google Workspace for Education, seperti Google Mail (Gmail), Google Docs, Google Drive, YouTube, dan Google Calendar dalam bentuk aplikasi berbasis web.
Beberapa fitur yang dapat digunakan pada Google Classroom adalah manajemen kelas, manajemen siswa dan guru, manajemen tugas dan kuis, manajemen pengumuman, manajemen diskusi, dan manajemen konten materi. Saat ini, penggunaan Google Classroom memang paling banyak dimanfaatkan, karena pengajar dapat membuat kelas, mendistribusikan tugas, memberi nilai, mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat. Google Classroom berperan sebagai media atau alat yang dapat digunakan oleh pengajar dan siswa untuk menciptakan kelas online atau kelas secara virtual, menghemat waktu, pengajar dapat memberikan pengumuman maupun tugas ke siswa yang diterima secara langsung (real time), agar semuanya tetap teratur oleh siswa tersebut (Abid Azhar & Iqbal, 2018: 15).
Meskipun pembelajaran dilakukan secara daring, tetapi guru dan siswa dapat saling bertatap maya dan berinteraksi melalui fitur Google Meet. Google Meet adalah layanan komunikasi video yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini merupakan salah satu dari dua aplikasi yang nantinya akan mengganti Google Hangouts, yang lainnya adalah Google Chat. Google berencana akan mulai menghentikan Google Hangouts pada Oktober 2019 (Wikipedia).
Fitur Google Workspace for Education selanjutnya yang juga menunjang proses pembelajaran daring adalah Google Site. Google Site adalah produk yang dibuat oleh Google sebagai alat untuk membuat situs. Google Site sangat mudah digunakan terutama untuk menunjang pembelajaran dengan memaksimalkan fitur-fitur seperti Google Docs, Sheet, Forms, Calender, Awesome Table dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran daring, guru dapat memanfaatkan fitur Google Site ini sebagai sarana untuk menuliskan atau menyampaikan materi pembelajaran untuk dipelajari oleh siswa.
Fitur lain dari Google Workspace for Education yang juga sangat menunjang proses pembelajaran daring adalah Google Form. Fungsi Google Form untuk dunia pendidikan antara lain untuk memberikan tugas latihan/ulangan online melalui laman website, mengumpulkan pendapat orang, mengumpulkan berbagai data siswa dan guru, membuat formulir pendaftaran online di sekolah, membagikan kuesioner kepada orang-orang secara online, dan lain sebagainya. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, Google Form dapat menjadi alat evaluasi yang praktis dan sangat membantu guru dan siswa. Siswa yang lebih sering dan lebih senang membuka smartphone mereka dibandingkan dengan membuka buku, tentu akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengerjakan soal atau kuis melalui Google Form. Sedangkan bagi guru, akan lebih mudah untuk membuat soal yang disertai dengan gambar atau video dan juga lebih mudah dalam proses penilaian karena rangkuman jawaban dari siswa akan secara otomatis terrangkum dalam Google Sheet sehingga memudahkan pekerjaan guru karena lebih efektif dan efisien.
Begitu banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan Google Workspace for Education dalam pembelajaran daring dimasa sekarang ini. Namun begitu, tak dapat dipungkiri bahwa tidak semua siswa dan guru dapat memanfaatkannya karena beberapa kendala yang dihadapi seperti tidak memiliki smartphone bagi sebagian siswa apalagi yang tinggal dipedesaan. Selain itu jaringan internet juga sangat berpengaruh dalam penggunaan Google Workspace for Education ini. Akan tetepi bagaimanapun juga, penggunaan platform digital ini sangat penting sekali dalam menunjang proses pembelajaran daring disekolah-sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H