Kompasiana - Kemenangan atas Barcelona adalah prestasi luar biasa bagi Girona. Hasil tersebut membawa tim Catalan tersebut ke Liga Champions untuk pertama kalinya. Selamat!
Pada laga LaLiga pekan ke-35 di Municipal de Montilivi, Girona, Sabtu (4/2/2024) malam WIB, Barcelona membuka skor lebih dulu lewat Andreas Christensen sebelum dibalas oleh Artem Dovbyk di menit-menit awal.
Barcelona kembali memimpin melalui penalti Robert Lewandowski menjelang akhir babak pertama. Girona bangkit di babak kedua untuk membalikkan keadaan dengan dua gol dari Portu dan satu gol dari Miguel Gutierrez.
Girona menang 4-2, sekaligus mengakhiri harapan Barcelona untuk memenangkan LaLiga setelah tertinggal 14 poin dari Real Madrid di puncak klasemen dengan hanya empat pertandingan tersisa. Sementara Barcelona merana, Girona justru merayakannya dengan suka cita.
Hal ini tidak mengherankan, karena tim asuhan Michel tersebut memastikan diri tampil di Liga Champions musim depan. Girona kokoh di posisi kedua klasemen dengan 74 poin, tidak mungkin terkejar Athletic Bilbao (61 poin) di sisa musim.
Ini adalah pertama kalinya Girona tampil di kompetisi antarklub paling bergengsi di dunia. Pemain, staf pelatih, manajemen, dan para penggemar larut dalam kegembiraan.
Padahal Girona baru promosi ke LaLiga dua musim lalu bersama Michel. Di musim perdananya, Michel membawa tim tersebut finis di posisi ke-10 setelah mengalahkan Sevilla, Bilbao, dan Real Madrid.
Musim ini, Girona finis di empat besar dengan mengalahkan Barcelona dua kali, baik di kandang maupun tandang, dengan skor yang sama 4-2. Girona juga menjadi tim berbahaya dengan rata-rata mencetak 2,1 gol per pertandingan, kedua terbaik setelah Real Madrid.
Mereka juga menjadi tim ketiga terbaik dalam hal penciptaan peluang yang menghasilkan gol sebanyak 61, dan tim kedua paling tajam dengan 73 gol, hanya tertinggal satu gol dari Madrid.
Lolos ke Liga Champions tentu merupakan prestasi besar bagi tim yang hanya memiliki rekor transfer 7,75 juta euro atas nama Dovbyk.