Laut hendaknya tidak hanya dilihat sebagai kumpulan air yang sangat luas. Dalam kebaharian juga menyangkut aspek-aspek kehidupan yang ada di wilayah tersebut. Tidak ada kata terlambat untuk mengajak generasi muda berpaling (lagi) ke laut. Berbasis Indonesia adalah negara maritim dan kepulauan, sudah sepatutnya wilayah maritimlah yang memegang peran sentral. Sebenarnya banyak sekali manfaat laut, yaitu sebagai sarana transportasi, sumber energi, pertahanan keamanan, pertambangan, protein hasil laut , perikanan dan lainnya, obat-obatan dan makanan, serta pariwisata dan lain sebagainya. Dan dari sinilah, muncul pandangan betapa pentingnya maritim bagi kehidupan, dan akhirnya lahirlah ilmu kemaritiman yang kini disebut teknologi kelautan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, insinyur adalah sarjana teknik (sipil, listrik, pertambangan, pertanian, mesin, dan sebagainya). Insinyur adalah sebuah profesi yang diperoleh melalui pendidikan tertentu hingga tingkat sarjana teknik serta pengalaman yang penuh tanggung jawab. Sebuah pekerjaan disebut profesi, bila masyarakat pendidikan formal tertentu yang diikuti dengan pengalaman yang cukup, ada organisasi profesi, dan ada etika yang harus diindahkan. Semangat kemaritiman mesti ditumbuhkan di kalangan generasi muda. Tujuannya supaya mereka paham tentang peradaban maritim dan potensi kelautan dalam peningkatan sumber daya ekonomi. Jadi, memilih teknologi kelautan karena bidang ilmu teknologi kelautan sangat dibutuhkan di negara kita yang berbasis maritim dan kepulauan ini.
Beberapa alasan mengapa memilih teknologi kelautan adalah:
1. Beharap bisa membawa kemajuan bagi kemaritiman Indonesia.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar sudah sepantasnya memiliki teknologi kelautan yang tinggi. Tidak sepeti kenyataan sekarang, 80% dari seluruh kapal yang beroperasi di Indonesia adalah kapal asing, walaupun pada prakteknya mereka memakai bendera Indonesia. Juga hanya sekitar 5 % kegiatan ekspor komoditi yang dilayani oleh kapal Indonesia, 95% persen lainnya dilayani oleh kapal-asing.
2. Banyaknya lapangan kerja yang tersedia
Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini disebabkan sedikitnya insinyur bidang teknologi kelautan. Di perguruan tinggi Indonesia saja, masih sangat sedikit yang membuka program studi kelautan. Sehingga lapangan kerja yang banyak tadi tidak diimbangi dengan banyaknya insinyur kelautan.
3. Prospek kerja yang menjanjikan
Prospek kerja teknologi kelautan sangatlah luas, misalnya untuk teknik perkapalan bekerja di galangan kapal, mengawasi pembangunan kapal, konversi dan pemeliharaan serta semua industri yang terkait dengan hal-hal tersebut. Teknik sistem perkapalan bekerja melakukan seleksi permesinan kapal, merancang sistem mekanikal, elektrikal, fluida, dan sistem kontrol untuk seluruh kapal, termasuk semua industri yang terkait. Teknik kelautan bekerja merancang anjungan lepas pantai, bangunan apung, kendaraan bawah air atau tanpa awak, termasuk teknologi untuk eksplorasi laut dalam. Serta teknik transportasi laut bisa bekerja di pelabuhan, logistik, dan perencanaan rute transportasi.
4. Meneruskan warisan nenek moyang bangsa Indonesia