Lihat ke Halaman Asli

Rizki Nur Rahmi

Mahasiswa S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Hati-hati Emotional Eating Pemicu Obesitas!

Diperbarui: 7 November 2022   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: kompas.com

Emotional eating adalah cara makan ketika kita menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi emosi, bukan makan karena lapar. Emotional eating ini sering terjadi terutama bagi para remaja yang sering mengalami naik turun emosi. 

Emotional eating biasanya dihubungkan dengan perasaan negatif, seperti saat sedang merasa kesepian, sedih, gelisah, takut, marah, bosan, atau stress. Emosi ini biasanya menyebabkan makan lebih banyak tanpa berpikir makanan apa saja dan sudah berapa banyak yang dimakan. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus, tidak menutup kemungkinan emotional eating dapat memengaruhi berat badan sampai berdampak pada kondisi kesehatan tubuh kita.

Akibat utama yang timbul karena emotional eating ini adalah kegemukan. Bagaimana hal itu bisa terjadi? 

Pada saat kita marah atau stress, itu akan memicu hormon adrenalin dan kemudian tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang kemudian secara tidak langsung memicu kita untuk makan lebih banyak. Tetapi yang menjadi masalahnya adalah hormon kortisol ini bekerja menghambat pencernaan dan mengubah gula darah menjadi lemak. Lemak yang menumpuk dalam tubuh dan tidak diimbangi dengan olahraga yang cukup lama-lama akan memicu obesitas dan meningkatkan risiko penyakit lain yang lebih berbahaya, seperti hipertensi, jantung, diabetes, dan masih banyak lagi. 

Selain kegemukan, akibat lain yang mungkin timbul karena emotional eating ini khususnya bagi wanita adalah ketidaksuburan. Hal ini dikarenakan biasanya makanan yang dimakan saat emotional eating adalah jenis junkfood atau makanan cepat saji. 

Lemak jenuh yang terdapat pada junkfood dapat mempengaruhi ovulasi yaitu mengganggu proses pelepasan sel telur dan juga mengakibatkan keseimbangan hormon di dalam tubuh terganggu atau sering disebut PCOS. 

Untuk teman-teman yang biasanya melakukan emosional eating ketika stress, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan diri tanpa melakukan emotional eating. 

1. Meditasi, meditasi adalah salah satu bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan pikiran, sehingga Anda bisa merasa lebih tenang. Dengan meditasi ini kita bisa lebih mengontrol emosi kita dan memanajemen stress. 

2. Curhat, tidak diragukan lagi curhat atau bercerita kepada orang terdekat adalah obat stress yang paling ampuh. Dengan menyampaikan isi kepala kita kepada orang yang kita percaya itu akan mengurangi pikiran negatif dalam diri kita dan pastinya akan membuat kita merasa lebih plong

3. Olahraga, salah satu manfaat olahraga yaitu mengurangi stress. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan rutin berhubungan dengan penurunan aktivitas saraf simpatik dan hypothalamic-pituitary-adrenal dimana saraf simpatik dan hyphothalamic-pituitary-adrenal adalah sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk merespon stress dan menimbulkan perubahan fungsi tubuh akibat stress.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline