Kehidupan kita saat ini berdampingan dengan ancaman dari keberadaan virus corona. Sudah satu tahun lebih sejak virus tersebut menyebar dan mengubah berbagai rutinitas harian kita. Berbagai kegiatan yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka, kini harus beralih menjadi jarak jauh. Hal tersebut harus kita laksanakan dengan penuh tanggung jawab demi kesehatan dan keselamatan bersama.
Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintahan di Indonesia salah satunya dengan menerapkan PPKM yaitu kepanjangan dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Kebijakan ini diambil pemerintah untuk membatasi kegiatan masyarakat terutama untuk mengurangi kerumunan. Harapannya, kebijakan ini bisa menekan jumlah penularan kasus Covid-19. Mulanya, PPKM diberlakukan di wilayah Jawa dan Bali.
Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang berdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan meningkatnya kasus Covid-19 ini kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sistem dalam jaringan kembali. Pembelajaran daring di SDN Jeruk Tipis 1 yang berada di Ds.Tegal Maja Kecamatan Kragilan Serang Banten tetap dapat dilaksanakan, Dengan dibantu oleh mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM Universitas Pendidikan Indonesia. Program-program kegiatan mahasiswa KKN Tematik MDBPE-MBKM berusaha membantu dan menguatkan proses pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru dan sekolah di tingkat SDN Jeruk Tipis 1 yaitu seperti membantu guru membuat video animasi pembelajaran sesuai Tema yang dilaksanakan, membantu administrasi sekolah dan mendampingi siswa dan orangtua kelas 1 dalam pembelajaran daring ini. Pembelajaran daring dimulai yaitu membuka kelas dari pukul 07.00 dengan memberikan list absen dan video pembelajaran hingga pukul 11.00 WIB pembelajaran selesai.
Dalam pembelajaran dirumah ini juga tetap membutuhkan bantuan orang tua atau kakak siswa untuk mendampingi proses belajar anak dirumah. Untuk laporan pelaksanaan pembelajaran daring yaitu foto atau video yang harus diposting melalui grup WhatsApp. Meskipun pembelajaran daring saat ini menjadi solusi dalam penguarangi penularan peningkatan covid-19. Tetapi nyatanya pembelajaran daring masih belum semudah yang dibayangkan dan masih kurang efektif dilakasanakan.
Menurut Ibu Nunung salah satu tenang pendidik disalah satu sekolah dasar mengatakan dalam pembelajaran kelas 1 SD dia menggunakan grup WhatsApp. Menurutnya tidak semua anak bisa mengakses karena masih ada orangtua yang kerja, dan pembelajaran daring menjadi kurang efektif apalagi untuk kelas rendah, anak kelas 1 masih membutuhkan pendamping dalam belajar, karena mereka masih pemula dari yang masih belum bisa pegang pensil juga. Menurut beliau pembelajaran daring masih banyak memiliki kendala, yaitu diantaranya: a) Banyak siswanya tidak menguasai materi yang disampaikan oleh gurunya, b) Dalam pembelajaran daring banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya, c) Siswa kebanyakan main handphone di bandingan mengerjakan tugas sekolahnya. Jadi disimpulkan sampai saat ini masih kurang efektifnya pembelajaran daring dilaksanakan untuk kelas rendah di SDN Jeruk Tipis 1 ini, dan hal ini menjadi tantangan bagi pengajar untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara daring yang lebih efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H