Lihat ke Halaman Asli

Rizki Nafitri

Mahasiswa

Menjaga Kepercayaan pada Bank Syariah

Diperbarui: 10 Juli 2023   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:  https://pixabay.com/

Bank syariah dan konvensional tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun, banyak orang yang beranggapan bahwa setiap bank sama saja. Namun dewasa ini dengan kemudahan untuk berselancar di dunia maya, kita bisa mengakses segala macam informasi dengan mudah, termasuk mencari tahu mengenai layanan yang ada di Bank syariah. Akan tetapi cukup banyak masyarakat yang tidak terlalu peduli akan hal itu. Dan beranggapan bahwa baik bank konvensional ataupun bank syariah itu sama saja. Dan sesuai dengan faktanya, anggapan tersebut salah. Karena antara bank syariah dan konvensional itu jelas terdapat beberapa perbedaan yang nyata.

Dari segi tujuan, Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan bank konvensional. Yang dimana tujuan bank konvensional berkaitan dengan keberadaannya sebagai institusi komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. selain mendapatkan keuntungan sebagaimana layaknya keuntungan yang ada pada bank secara umum, bank syariah tentunya memiliki tujuan antara lain, menyediakan suatu lembaga keuangan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sosial ekonomi masyarakat luas dan tentunya bersifat syariah, membangun kepercayaan nasabah, dan memajukan industri keuangan syariah. (Ilyas, 2018)

Dari segi alasannya,  adanya perbankan syariah adalah agar munculnya kesadaran masyarakat muslim untuk menjalankan aktivitasnya dalam hal keuangan berdasarkan syariah yang telah ditentukan. Dan jika dilihat dari segi umurnya, tentunya bank konvensional lebih tua dari pada bank syariah. Yakni bank konvensional yang paling tua berumur ratusan tahun. Sedangkan bank syariah masih berkisar puluhan tahun. Akan tetapi itu bukanlah suatu permasalahan melainkan suatu perkembangan yang bagus. Yang artinya adanya perkembangan di kalangan muslim dalam bidang keuangan.

Ada beberapa sebab mengapa sampai saat ini masyarakat Indonesia khususnya muslim Indonesia belum sepenuhnya tertarik untuk menggunakan jasa bank syariah. Salah satunya disebabkan oleh kendala yang masyarakat alami dalam menggunakan bank syariah. Seperti yang terjadi beberapa waktu yang lalu, salah satu bank syariah mengalami gangguan layanan atau kerusakan sistem. Hal ini mengakibatkan layanan bank syariah terbesar di Indonesia tersebut terhenti sekitar lima hari sehingga memicu ketidakpuasan nasabah.

Gangguan sistem, sumber: https://pixabay.com/

Namun pada akhirnya layanan tersebut berangsur normal kembali pada lima hari kemudian. Dalam hal itu tentunya manajemen atau CEO dari bank syariah tersebut harus berusaha menjaga kepercayaan pelanggan agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Karena hal ini sangat mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan layanan pada bank syariah.

Minat masyarakat pasti akan terkena pengaruh walaupun hanya beberapa persen karena hal tersebut. Jadi, untuk membangun kepercayaan masyarakat, diperlukan edukasi serta strategi untuk menjelaskan konsep dan kebijakan apa saja yang ada di bank syariah. Dan apa yang memotivasi masyarakat beralih dari bank konvensional ke bank syariah? Fakta bahwa bank syariah tidak memiliki sistem bunga yang membebaskan nasabah dari apa yang disebut riba tentu dapat menjadi alasan keunggulan bank syariah atas bank konvensional.

Hal  itu tentu saja dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi masyarakat untuk dapat menggunakan layanan bank syariah.  Dalam hal ini, nasabah pada bank syariah hanya perlu membayar cicilan atau angsuran  dengan jumlah yang tetap, sesuai dari awal akad kredit sampai dengan pelunasan. Sedangkan pada bank konvensional, nasabah diharuskan dalam mengangsur cicilan dengan jumlah yang berubah-ubah dan flukluatif menyesuaikan dengan presentase bunganya.

tingkatan bunga sesuai  waktu yang ditetapkan pada bank konvensional ( sumber: https://pixabay.com/)

Pada bank konvensional, sistem operasionalnya menggunakan suku bunga dan perjanjian umum berdasarkan aturan nasional. Sementara pada bank syariah, sistem operasional yang digunakan adalah bagi hasil atau nisbah. Keuntungan yang diberikan kepada nasabah bergantung pada keuntungan yang diterima oleh bank.

Dalam konteks keuangan syariah, transparansi ini merupakan bentuk pengungkapan yang jelas atas penggunaan dana nasabah sesuai dengan prinsip syariah. Dari segi kehandalan, pihaknya memastikan bahwa teknologi dan sistem informasi yang digunakan, serta infrastrukturnya aman dan andal, sehingga kerahasiaan dan keamanan data nasabah tetap terjaga di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline