Lihat ke Halaman Asli

Rizki Nabil Reyhan

Taruna - Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Di Balik Kisah Romantis, Surat dari Praha

Diperbarui: 1 Desember 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.gilafilm.id/2016/01/ulasan-surat-dari-praha.html

Film "Surat dari Praha" dibuka dengan memperlihatkan tokoh utama Laras yang menjenguk ibunya Sulastri di rumah sakit. Laras berwatak keras, dia dibesarkan di keluarga yang kurang harmonis dan hubungan dia dengan ibunya juga tidak begitu baik sementara ayah dari Laras sudah lama meninggal. Laras sudah menikah namun rumah tangganya sekarang diujung perceraian. Jadi dia meminta ibunya meminjamkan sertifikat rumah untuk digadai karena dia butuh dana dalam proses gugatan cerainya. Ibunya ini bernama Sulastri, hubungan beliau tidak setuju dengan perceraian Laras dengan suaminya jadi Sulastri menolak keputusan Laras. Disaat itu pula Ibu Sulastri meninggal dunia dengan meninggalkan seluruh warisannya untuk Laras. Tetapi ada satu syarat mutlak dari Ibu Sulastri kepada Laras jika inigin mewarisi seluruh warisannya, syaratnya dia harus mengirimkan sebuah kotak berisi surat yang harus dia serahkan ke seseorang tidak dikenal yang berada di Praha.

Singkat cerita, Laras pun berangkat ke Praha ternyata orang yang dia tuju adalah petugas bersih-bersih bernama Pak Jaya. Awal pertemuan Laras dengan Pak Jaya, ia tidak diterima dan disuruh untuk kembali ke Indonesia. Disaat Laras tahu bahwa Pak Jaya mantan kekasih ibunya dia marah karena menganggap Pak Jaya penyebab keluarganya tidak harmonis. Saat Laras ingin pulang dirinya tertipu dan kehilangan semua uangnya. Pak Jaya pun menerima Laras di rumahnya karena kedutaan Indonesia di Praha tutup. Di situ terjadi perbincangan Laras dengan Pak Jaya disinilah Pak Jaya menjelaskan semuanya kenapa dia tidak pernah kembali ke Indonesia.

Pak Jaya ini merupakan salah satu mahasiswa yang bersikeras menolak orde baru, dia dan beberapa mahasiswa Indonesia lain yang berkuliah disana memilih menolak orde baru dan mendukung Soekarno. Pada masa itu sekitar tahun 1965 adalah masa terjadinya pergolakan politik paling berdarah sepanjang sejarah Indonesia dimana orang-orang yang menolak orde baru akan disingkirkan. Ratusan mahasiswa ikatan dinas atau disingkat dengan mahid yang dikirim Soekarno berkuliah ke Praha mereka semua dipaksa mengakui pemerintahan orde baru dan jika menolak maka mereka tidak diakui sebagai warga negara Indonesia, karena alasan itulah mereka secara paksa dilepas kewarganegaraannya. Jadi Pak Jaya memutuskan tidak lagi pulang ke Indonesia dan tidak menghubungi Sulastri sampai masa Orde Baru selesai karena jika pada masa itu Sulastri ketahuan masih ada hubungan dengan para penolak Orde Baru di luar negeri sana mungkin Sulastri akan dihukum inilah namanya mengorbankan cinta dengan keputusan yang idealis. Jadi setelah masa Orde Baru selesai Pak Jaya mulai mengirim surat ke Sulastri tapi sayangnya Sulastri sudah menikah.

Akhirnya Laras pergi setalah menyerahkan surat kepada Pak Jaya. Pak Jaya membaca surat yang Laras bawa dan ternyata itu adalah satu-satunya surat balasan yang ditulis oleh Sulastri waktu masih hidup disitu tertulis bahwa Sulastri berterimakasih pada Jaya dan meminta maaf karena tidak sekalipun membalas surat-suratnya. Di surat itu juga dikatakan kenapa dia mengirim anaknya untuk mengantar balasan ini padanya karena Sulastri ingin menunjukkan sebenarnya selama ini Sulastri juga masih mencintai Pak Jaya namun hidup harus terus berlanjut jadi Laras anaknya tadi adalah sosok yang ingin ditunjukkan kepada Jaya dan nama Laras juga merupakan nama yang dulu Jaya inginkan menjadi nama anaknya saat mereka bersama dahulu. Lalu alasan dia juga mengirim Laras dia berharap Laras tahu apa yang terjadi sebenarnya. Apa yang dirasakan ibunya selama ini kenapa keluarga mereka hancur itu semua Realita Cinta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline