Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 POSKO 96

Mahasiswa KKN

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 96 UIN Walisongo Semarang Dampingi Pembelajaran di SDN 1 dan 2 Desa Tunggulsari

Diperbarui: 30 Juli 2024   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi belajar bersama di SDN 1 Tunggulsari/dokpri

Semarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT 18 Posko 96 dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memulai kegiatan pendampingan belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 dan 2 Desa Tunggulsari. Program yang direncanakan berlangsung selama dua minggu ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mengajar bagi mahasiswa serta memperkuat hubungan dengan siswa-siswi setempat sebelum melaksanakan program kerja selanjutnya.

Kegiatan pendampingan belajar ini melibatkan mahasiswa KKN dalam memberikan bimbingan akademik kepada siswa-siswi di SDN 1 dan 2 Tunggulsari. Materi yang diberikan meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan fokus pada peningkatan pemahaman konsep dan kemampuan siswa dalam pelajaran tersebut. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan berbagai kegiatan kreatif, seperti lomba menggambar dan membaca, untuk merangsang kreativitas dan minat belajar siswa.

Bu Indah, Kepala Sekolah SDN 2 Tunggulsari, mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran mahasiswa KKN. "Kehadiran mahasiswa KKN UIN Walisongo sangat membantu, terutama dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Mereka memberikan bimbingan yang sangat berarti bagi para siswa baru, mempersiapkan mereka untuk tahun ajaran baru dengan baik," kata Bu Indah.

Rizki Mubarok, penanggung jawab program pendampingan belajar ini, menjelaskan bahwa selain memberikan pengalaman mengajar kepada mahasiswa, program ini juga bertujuan untuk membangun hubungan positif dengan komunitas sekolah. "Dengan mendekatkan diri kepada siswa-siswi, kami berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan mendukung. Hal ini penting untuk keberhasilan program kerja kami selanjutnya, yang meliputi kegiatan belajar meronce, membuat buket bunga, serta sosialisasi anti-bullying," ujar Rizki.

Selain bimbingan akademik, mahasiswa KKN juga merancang program tambahan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan kreatif siswa. Salah satunya adalah sosialisasi anti-bullying, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan di antara siswa. Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah bagi semua siswa.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para siswa dan guru di SDN 1 dan 2 Desa Tunggulsari. Mereka mengapresiasi upaya mahasiswa KKN dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis. Para guru juga merasa terbantu dengan adanya tambahan tenaga pengajar yang dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswi.

Dengan berakhirnya masa pendampingan ini, mahasiswa KKN MIT 18 Posko 96 berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan di sekolah-sekolah tersebut. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga memperkaya pengalaman para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang mereka pelajari di bangku kuliah.

Dokumentasi belajar bersama di SDN 2 Tunggulsari/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline