Lihat ke Halaman Asli

KKN MIT 18 POSKO 96

Mahasiswa KKN

Kirab 1 Muharram 1446 H Bersama Warga Tunggulsari dan Peringatan Haul Syekh Bhre Bintoro

Diperbarui: 16 Juli 2024   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Mahasiswa KKN MIT KE-18 dari UIN Walisongo Posko 96 turut serta dalam kirab yang diadakan oleh warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Acara ini digelar untuk memperingati Tahun Baru 1 Muharram 1446 Hijriah dan juga Haul Syekh Bhre Bintoro, yang dikenal sebagai Raden Bintoro. Kegiatan tersebut berlangsung pada Sabtu, 7 Juli 2023.


Kirab ini melibatkan masyarakat setempat yang berkeliling desa, termasuk keturunan Raden Bintoro. Dengan semangat kebersamaan, mereka berjalan mengelilingi desa sambil membawa atribut tradisional. Prosesi Penjamasan Pusaka juga menjadi bagian penting dari acara ini, yang dilaksanakan di area Makam Syekh Bhre Bintoro.


Syekh Bhre Bintoro, atau Raden Bintoro, adalah keturunan dari Raden Fatah atau Sunan Kalijaga. Beliau diutus oleh Kasultanan Demak untuk membantu Sunan Katong dalam menyebarkan agama Islam di daerah Kaliwungu, Kendal. Peran pentingnya dalam dakwah Islam menjadikannya sosok yang dihormati dan diingat oleh masyarakat setempat.

Pada malam sebelumnya, Sabtu, 6 Juli 2024, selepas Isya, telah dilaksanakan acara Haul Syekh Bhre Bintoro di area makam hingga tengah malam. Acara ini diisi dengan pengajian yang dipimpin oleh KH. Nur Amin dari Sendang Kangkung, Kendal. Pengajian ini menambah makna spiritual dari peringatan haul tersebut.

Tradisi Haul Syekh Bhre Bintoro ini diharapkan terus dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya dan tradisi Islam di Kendal. Peringatan ini bukan hanya sebuah acara seremonial, tetapi juga menjadi pengingat akan jasa para leluhur dalam perjuangan menyebarkan agama Islam di daerah ini.

Selain memperingati jasa Syekh Bhre Bintoro, acara ini juga mempererat silaturahmi antarwarga dan keturunan Raden Bintoro. Kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin dalam acara ini memperkuat ikatan sosial dan rasa persaudaraan di Desa Tunggulsari.

Mahasiswa KKN MIT KE-18 UIN Walisongo Posko 96 merasa bangga dapat ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka mendapatkan pengalaman berharga dalam memahami dan mengapresiasi tradisi lokal yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan sejarah. Partisipasi ini juga memberikan mereka kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang budaya setempat.

Dengan berpartisipasi dalam acara ini, mahasiswa KKN tidak hanya menjalankan tugas akademik mereka, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya dan tradisi yang berkontribusi pada identitas masyarakat dan keberagaman budaya di Indonesia. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana generasi muda dapat terlibat aktif dalam menjaga warisan budaya dan nilai-nilai agama. 

Dokumen pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline