Lihat ke Halaman Asli

nasionalisme kontemporer

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

nasionalisme kontemporer

Catatan kiri 3


terserahlah untuk siapun yang membaca tulisan ini kalian mau berangapan saya tidak nasionalisme ataupun apalah itu yang terpenting saya hanya ingin berbagi pemikiran saya terhadap kecenderungan yang ada di negara sakit ini !! terkadang saya tertawa ketika beribu-ribu orang berdatangan ke stadion gelora bung karno dan mencoret-coret muka mereka seperti badut untuk mendukung timnas

terkadang saya tertawa ketika saya lihat beribu-ribu orang di jejaring social memulai update status untuk memberikan dukungan kepada timnas dengan kata2 yang mungkin di rangkai dengan memerlukan beberapa menit terkadang saya tertawa ketika berjuta-juta orang mulai menyanjung timnas di atas angin dan mulai mencaci ketika mulai terpuruk hahahahah itu adalah salah satu contoh nasionalisme kontemporer !!! yep ! sah-sah saja untuk memberi dukungan kepada timnas namun di sayangkan rasa nasionalisme itu tak diukur dari dukungan itu atau teriakan anda ketika memberi dukungan ataupun mendali emas.

Sebenar nya apalah arti sebuah mendali emas kalo kalian tidak menjaga ekologi negara kita sendiri Apakah mendali emas akan menyelamatkan negara kita ketika ekologi negara kita hancur dan bencana mulai berdatangan ? Andai antusiasme masyarakat kita sama seperti mendukung timnas di dalam hal menjaga ekologi mungkin negara kita akan tetap indah dan bisa menetralisir para antek2 busuk kapitalis !! Hah Satu contoh dimana ya masyarakat kita ketika kasus BIP (bali internasional park) akan di buat oleh para antek2 kapitalisme yang hanya untuk uang semata tanpa memperdulikan keindahan ekologi bali itu sendiri Kemana masyarakat kita ?

Hanya sibuk dukung timnas atau hanya sibuk memukuli copet2 pasar !!! IRONIS Coba bayangkan ketika ekologi negara kita hancur dan ketika sawah menjadi gedung2 dan pabrik2 dan ketika kita tak pernah mendapatkan udara yang bersih lagi Mungkin anak ataupun cucu kita nanti takan pernah merasakan apa yang pernah kita rasakan di masa kecil kita ketika hembusan udara masih segar dan kita masih bisa melihat pemandangan indah di pematang sawah dll. Maka dari itu jadikan bumi kita menjadi sahabat baik kita dengan cara menjaga ekologi nya mulai dari hal yang paling kecil !!!!

@cuno_go (twitter)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline