Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Undip Membuat Peta Potensi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan di Kelurahan Jatisari

Diperbarui: 5 Agustus 2021   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perencanaan tata guna lahan dapat didefinisikan sebagai aktivitas penilaian secara sistematis terhadap potensi lahan (dan termasuk air), dalam rangka untuk memilih, mengadopsi, dan menentukan pilihan penggunaan lahan terbaik dalam ruang berdasarkan potensi dan kondisi biofisi, ekonomi, dan sosial untuk meningkatakan produktivitas dan ekuitas, dan menjaga kelestarian lingkungan (Sumbangan Baja, 2012:7). Kelurahan Jatisari merupakan salahsatu kelurahan di kecamatan Mijen yang memiliki luas 2.21 km2 dengan jumlah penduduk 10.331 (Kecamatan Mijen dalam Angka 2018). Kelurahan ini memiliki daerah dengan ketinggian yang berkisar dari 225 meter sampai 277,5 meter. Dengan jumlah tersebut, Jatisari memiliki sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dapat diperuntukkan untuk perkembangan daerah. Sebagai penunjang dalam perkembangan suatu daerah maka diperlukan pembangunan yang berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan dalam waktu jangka pendek ataupun panjang. Dalam memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan pada kelurahan Jatisari, maka mahasiswa Universitas Diponegoro pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II 2021 membuat peta potensi tata guna lahan kelurahan Jatisari agar dapat diketahui potensi positif maupun negatif yang ada di kelurahan Jatisari pada 30 Juni -12 Agustus 2021.

Dalam membuat peta potensi tata guna lahan kelurahan Jatisari, mahasiswa Universitas Diponegoro menggunakan menggunakan metode dengan survey langsung ke lapangan. Dimana dalam lapangan tersebut, dilakukan pemetaan penggunaan lahan pada kelurahan Jatisari. Selain itu, dilakukan survey secara penginderaan jauh melalui satelit serta pemrosesan data-data pendukung seperti MAT (muka air tanah), kelerengan, geologi, geomorfologi, curah hujan, dan tata guna lahan menggunakan software Arcgis 10.3.

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, diketahui bahwa penggunaan lahan kelurahan Jatisari didominasi oleh pemukiman dan hutan. Selain itu terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan menjadi daerah perkebunan ataupun pemukiman kedepannya. Pada daerah tepi sungai, didapatkan potensi negatif berupa gerakan tanah yang merupakan perpindahan material batuan atau tanah pada bidang miring akibat gravitasi sehingga dapat direkomendasikan untuk tidak membangun sarana/prasarana pada daerah tersebut. Kawasan pemukiman pada kelurahan Jatisari terbagi menjadi kawasan pemukiman pedesaan dan kawasan pemukiman perkotaan. Kedepannya daerah pemukiman ini dapat dikembangan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dapat menunjang perekonomian kelurahan ini.

Peta potensi tata guna lahan Kelurahan Jatisari ini akan ditempatkan pada kantor kelurahan agar dapat menjadi acuan oleh perangkat desa maupun warga desa dalam pembangunan berkelanjutan di daerah Kelurahan Jatisari.

Penulis : Rizki Madani/21100118130057

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline