Sebagi Seorang mahasiswa/i sering kali dianggap sebagai agen perubahan oleh masyarakat. Dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi dan pemahaman yang mumpuni tentang isu-isu sosial, mahasiswa dicap mempunyai potensi yang cukup besar apabila ikut berkontribusi dalam kegiatan politik, termasuk di tingkat desa. Dalam konteks indonesia, desa ialah unit pemerintahan terendah yang juga memiliki peran penting dalam pembangunan, sehingga partisipasi mahasiswa sangatlah krusial.
Berikut, beberapa alasan mengapa mahasiswa harus terlibat dalam kegiatan politik di tingkat desa:
1. Mahasiswa biasanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang sistem politik dan kebijakan publik. Para mahasiswa dapat mensharing apa yang mereka pahami kepaada masyarakat, meningkatkan kesadaran politik masyarakat, serta mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan demokrasi.
2. Dengan latar belakang akademis yang beragam, para mahasiswa dapat memberikan ide-ide baru yang lebih inovatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh desa. Mahasiswa juga dapat menjadi penggerak dalam pengembangan program-program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.
3. Mahasiswa juga dapat menjadi penghubung antara generasi tua dan muda. Para mahasiswa dapat membagikan ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta mengajak generasi muda untuk ikut terlibat dalam kegiatan politik dan sosial di desa.
Kemudian, berikut peran mahasiswa dalam mahasiswa dalam kegiatan politik desa:
1. Peningkatan kesadaran poliitik masyarakatMahasiswa dapat menjadi pemfasilitas dalam meningkatkan kesadaran politik kepada masyarakat desa. Mereka dapat mengedukasi bahwa pentingnya untuk ikut andil dalam kegiatan politik, seperti pemilihan kepala desa , musyawarah desa, ataupun penyusunan kebikjasanaan desa. Dengan kemampuan yang dimiliki, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan hak dan kewajiban masyarakat dalam sistem politik kepada masyarakat desa secara sederhana dan mudah di paham.
2. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan desaMelalui program tertentu, seperti KKN, mahasiswa sering terlibat langsung dalam musyawarah desa. Seorang mahasiswa bisa memberikan saran dan masukan berdasarkan kajian akademis terkait isu-isu yang dihadapi desa. Dengan begitu, kehadiran mahasiswa diharapkan berpihak terhadap kepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan prinsip keadilan sosial.
3. Mendorong transparasi dan akuntabilitas
Praktik yang kurang transparan menjadi salah satu tantangan dalam politik desa. Mahasiswa dapat berperan sebagai pengawas sosial yang membantu memastikan bahwa pengelolaan dana desa dan kebijakan publik yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. Dengan menggunakan pendekatan yang kritis namun konstruktif, mahasiswa dapat memberikan masukan yang membangun.
4. Membangun jaringan dan kolaborasi