Lihat ke Halaman Asli

RIZKI GILLAND DWIFIAN

Awardee Scholarship Askara Nusantara by Kitabisa | Social Work Student | Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Bahaya Mikroplastik: Ancaman Tersembunyi bagi Lingkungan dan Kesehatan

Diperbarui: 21 Januari 2025   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mikroplastik kini menjadi ancaman besar untuk dunia tidak hanya di negara Indonesia saja, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak mengkonsumsi mikroplastik di dunia dari 109 negara. Masyarakat Indonesia mengonsumsi 15 gram mikroplastik per bulan, yang dimana mikroplastik tersebut sebagian besar dikonsumsi dari mahluk hidup yang berada di laut. Mikroplastik adalah potongan plastik yang berbentuk kecil dan dapat mencemari lingkungan, mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil yang memiliki diameter kurang dari 5 mm. 

Mikroplastik ini dapat berasal dari produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga, dan berasal dari penguraian sampah atau bahan limbah plastik. Sampah-sampah tersebut akan hancur secara alami melalui cuaca panas, cuaca dingin yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi butiran-butiran kecil (mikroplastik), yang pada nantinya butiran tersebut menyatu dengan lingkungan seperti tanah dan air.

Lalu terdapat mikroplastik yang berasal dari lautan atau sungai, mikroplastik yang berukuran kecil tersebut dengan mudah di makan oleh hewan di air seperti plankton, ikan kecil, maupun ikan besar. Mikroplastik yang dimakan tersebut, menyebabkan mikroplastik berpindah kedalam tubuh hewan yang berada di perairan, sehingga saat manusia mengkonsumsi hewan perairan tersebut akan menyebabkan mikroplastik berpindah ke tubuh manusia.

Mikroplastik terdapat dua jenis, yaitu mikro primer yang di produksi dan digunakan secara langsung oleh manusia seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian. Lalu terdapat jenis kedua yaitu mikro sekunder berasal dari penguraian sampah plastik di lautan. Kedua jenis mikroplastik tersebut sangat sulit untuk di uraikan sehingga membutuhkan waktu yang sanga lama dalam penguraiannya. Mikroplastik dibagi menjadi empat tipe, yaitu butiran yang berbentuk bulat halus, pecahan dari plastik makro, berbentuk kecil berasal dari plastik pembungkus, berbentuk serat berasal dari senar pancingan dan serat pakaian.

Mikroplastik memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan manusia. Partikel-partikel atau yang disebut dengan mikroplastik masuk kedalam tubuh manusia pada nantinya dapat terendap di saluran pernapasan, saluran pencernaan dan di organ lain. Partikel mikroplastik yang mengendap tersebut merupakan benda asing yang masuk kedalam tubuh sehingga tidak dapat dicerna dengan baik sehingga menimbulkan iritasi. Bila dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan peradangan yang dapat memicu timbulnya tumor dan kanker.

Dalam mengatasi permasalahan mikroplastik ini lagi-lagi kita memerlukan peran dari banyak pihak. Pemerintah perlu mempertegas terhadap pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan infrastruktur pengelolaan sampah. Selain itu, diperlukan dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dalam mendorong perubahan kebiasaan menggunakan produk yang memiliki bahan plastik, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah plastik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline