PATI (23/1- 2020).Langenharjo merupakan desa endemik UMKM kubah dan merupakan salah satu desa penghasil kubah di Pati. Namun Potensi tersebut belum diimbangi dengan kemampuan desain oleh para pelaku UMKM Kubah tersebut, yang mana di era digital ini Kemampuan desain sangat diperlukan agar mendapat hasil yang presisi dan akurat. Kemudian daripada itu pengetahuan tentang K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) juga masih kurang sehingga dikhawatirkan dapat menambah resiko kerja. Untuk Itu "Desain Kubah Yok!" dan "Sinau K3 " hadir untuk melatih kemampuan desain dan keselamatan kerja. Desain Kubah Yok! merupakan program pelatihan yang diusung oleh Rizki Fadillah yang mana program ini difokuskan untuk melatih para pelaku usaha kerajinan kubah agar dapat membuat desain kubah sesuai pesanan yang presisi dan akurat menggunakan software desain berbasis NURB, hal ini dilatar-belakangi karena mayoritas pengrajin Kubah Desa Langenharjo masih menggunakan cara manual menggunakan kertas milimeter dalam mendesain dan membuat mal kubah. Padahal jika menggunakan software akan sangat mudah, cepat dan presisi. Program ini menyasar langsung pada drafter dari setiap UMKM kubah .
Program ini berlangsung di Lokasi Pembuatan Kubah Desa Langenharjo. Fokus pelatihan ini adalah mendesain 3D kubah sesuai dengan ukuran pesanan agar pemesan mendapatkan visualisasi Kubah yang ia pesan. Dimulai dari pelatihan pembuatan sketsa kubah, kemudian pembuatan rangka rangka hingga akhirnya menjadi objek 3D yang utuh dengan visualisasi dan warna yang sesuai.
Selain desain kubah , desain pembuatan Mal ( Cetakan ) kubah juga dilakukan. Mulai dari cara pengukuran langsung ukuran Kubah asli menggunakan software, yang mana biasanya pengrajin kubah biasanya menggunakan ukuran skala yang mana itu kurang presisi. Kemudian membagi lingkaran kubah menggunakan software sesuai diameter perketinggian agar didapat ukuran keliling setiap perketinggian yang nantinya akan dibuat Mal.
"Kalau saya juga sering ikut pelatihan mas, tapi kalau untuk desain mal kubah ini biasanya manual mas, kalau menggunakan software ya baru ini, tapi masih butuh waktu lagi untuk dipelajari mas" Ujar Sarwi salah seorang pengrajin kubah.
Program ini diakhiri dengan penyerahan Buku Panduan Desain Kubah dan nantinya akan dibuatkan video panduan pula pada akhir KKN.
Kemudian, Program yang bertajuk Sinau K3 juga diadakan. Program ini didasari karena minimnya kesadaran para pekerja kubah untuk menggunakan Alat Perlengkapan Diri. Padahal pekerjaan kubah erat kaitannya dengan pekerjaan beresiko, seperti Pekerjaan Panas , Pekerjaan Menggunakan Alat Pemotong dan Pekerjaan di Ketinggian.
Pelatihan K3 ini berlangsung diwaktu yang sama setelah pelatihan Desain Usai. Pemahaman pemahaman tentang resiko pekerjaan pun diberikan pada pelatihan ini. Tentunya juga diberikan materi tentang jenis jenis pekerjaan beresiko dan perlengkapan yang harus digunakan dalam pekerjaan tersebut.
Pelatihan yang bersifat diskusi langsung tersebut juga memberikan masukan masukan kepada para pekerja dan pemilik kubah agar kedepannya lebih memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja, agar produktivitas pekerja lancar dan kenyamanan pegawai dalam bekerja terjamin yang pada akhirnya nanti dapat meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Kegiatan yang diusung langsung oleh Rizki Fadillah tersebut diakhiri dengan penyerahan Buku Panduan K3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H