Lihat ke Halaman Asli

Rizki Putra Darmawan

Mahasiswa - Da'i Millenial - Editor - Penulis

[Opini] Problematika Pelajar di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 10 Juli 2021   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Menurut informasi yang didapat melalui situs website Wikipedia, bahwasanya kasus Covid-19 pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020. Mari kita hitung bersama, bahwasanya sudah sekitar 1 tahun 4 bulan Covid-19 berada di Indonesia. Semakin hari, lonjakkan kasus Covid-19 semakin bertambah. Akhirnya Presiden Joko Widodo pada tanggal 31 Maret 2020 menandatangani sebuah peraturan mengenai PSBB sebagai respon pemerintah terhadap Covid-19.

Dimasa PSBB inilah membuat masyarakat terutama sosok pelajar yang bingung dan terombang ambing karena terjadi peliburan sekolah dan pembatasan di tempat kerja, kegiatan keagamaan dan fasilitas umum, yang mengakibatkan melemahnya di sektor pendidikan, ekonomi dan tatanan sosial. Di awal masa libur Pandemi Covid-19 memang membuat pelajar senang dikarenakan libur tersebut bisa membuat pelajar melakukan semua kegiatan di rumah tanpa harus ke sekolah. Akan tetapi, kesenangan itu kian hari menjadi sebuah kesedihan tersendiri bagi sosok pelajar. Pelajar pun mulai mengeluhkan bahwasanya pembelajaran daring tersebut membosankan, dikarenakan tidak bisa berjumpa secara langsung dengan guru dan teman-teman.

Banyak sekali problematika yang dialami pelajar disaat mereka belajar secara daring terutama terkendala kuota internet dan jaringan. Masalah tersebutlah yang membuat pelajar bermalas-malasan bahkan tidak bisa membuat tugas dikarenakan tidak ada kouta internet dan jaringan. Pemerintah sempat memberikan bantuan kuota untuk pelajar dan mahasiswa, akan tetapi kuota yang diberikan yakni lebih banyak kuota aplikasi yang jarang digunakan dari pada kuota utama atau reguler. Problematika selanjutnya yakni kurangnya peran atau dukungan dari sosok orang tua. Orang tua seharusnya disaat belajar daring tersebut memiliki peran menggantikan seorang guru yakni di rumah yang mengajarkan dan menjelaskan kembali kepada anaknya apa yang telah diberikan guru di sekolah melalui daring.

Kalau kita lihat untuk saat ini memang banyak sekali problematika yang dialami pelajar, sehingga bisa melemahnya pendidikan di Indonesia. Mari kita berdoa dan bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar pelajar di Indonesia diberikan kekuatan untuk menghadapi sistem belajar daring di masa Pandemi Covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline