Lihat ke Halaman Asli

M. Rizki Darmawan

Suka menulis lulusan manajemen komunikasi univ di Bandung

Belajar Seluk Beluk Mengenai Animasi di Museum Penerangan

Diperbarui: 31 Maret 2023   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kak Humaidy, Kak Dyah & Kak Bella: Dokpri

Siapa yang tahu hari ini, 30 Maret hari apa?  Demikian Kak Wildan MC, Acara bertajuk Berkreasi Melalui Animasi memulai acara yang diadakan di Aula Mini Museum Penerangan di TMII pada  siang hingga sore , 30 Maret 2023.

"Kamis," Salah satu peserta dari SMK Taruna Bhakti Depok menjawab namun langsung dikoreksi oleh beberapa temannya dengan menyebutkan bahwa tanggal 30 Maret adalah Hari Film Nasional yang langsung ditambahkan sekilas cerita oleh Kak Wildan tentang Usmar Ismail yang juga dianggap sebagai Bapak Film Nasional.

Itu adalah sebagian pembuka acara yang sangat menarik itu dan sebenarnya perjalanan ke TMII bagi saya juga sangat menarik.  Maklum ini adalah kunjungan pertama saya setelah lebih 8 tahun tidak mampir ke sini.   Ternyata sudah banyak yang berubah di Taman Mini Indonesia Indah ini.

Salah satunya adalah pengunjung tidak lagi diperbolehkan mengitari Taman Mini dan mampir ke setiap paviliun atau museum dengan kendaraan pribadi.  Ketika hendak menuju ke Museum Penerangan, kendaraan saya harus parkir di tempat yang dulunya adalah Kolam Renang Snow Bay.   Tempat parkir bertingkat ini tampak megah namun siang itu memang sepi pengunjung.    Dari tempat parkir ini, tinggal jalan kaki beberapa menit saja dan sudah sampai di Museum Penerangan.

Nah kalau kita mauke tempat lain di TMII, ternyata ada shuttle gratis berupa mobil atau kereta yang kali ini lebih ramah terhadap lingkungan, yaitu mobil listrik yang suara mesinnya tidak terdengar.   Saya sempat berbincang-bincang dengan sopir mobil listrik ini dan diceritakan ada beberapa rute yang dilewati, seperti rute utara dan selatan di kawasan TMII yang luas.

Ini adalah kunjungan pertama saya ke Museum Penerangan, dan karena saya sudah hadir lebih dahulu, yaitu sekitar jam 12 sementara acara dimulai sekitar jam 13, maka ada banyak waktu untuk melihat-lihat isi Museum Penerangan. Wah banyak sekali informasi menarik di sini yang teman-taman akan dapatkan.  Selain itu tata letak museum dan diorama juga sangat menarik.  Saya tertarik dengan diorama Pak Harto dan juga Pak Harmoko. Wah cerita-cerita yang terjadi di zaman dulu ternyata masih sangat menarik untuk generasi sekarang ini. Dan semua itu seakan-akan menjadi hidu kembali di Museum ini.   Juga ada sekilas kisah mengenai Film Boneka Si Unyil yang dulu pernah heboh di TVRI.   Saya sendiri tidak begitu tahu mengenai Si Unyil, maklum belum lahir ketika film itu ditayangkan di layar kaca.   Itu mungkin film kesayangan generasi om dan tante saya. He he he.

Okay, kita kembali ke poko persoalan dan tema acara, yaitu animasi.   Acara ini merupakan bagian dari Muspen Talk yang memang secara rutin diadakan oleh Museum Penerangan.  Dan kali ini menampilkan dua orang nara sumber yang cantik, yaitu Kak Dyah Merta      dan Kak Bella Yolanda.  Nah acara ini juga dipandu oleh moderator yang ganteng, yaitu Kak Ahmad Humaidy dari Komik Kompasiana.  

Kak Dyah Merta, yang memiliki nama lengkap Dyah Indra Mertawirana ini tampil dengan membawakan presentasi mengenai Sejarah Animasi.  Topik yang sangat menarik dan uniknya Kak Dyah sendiri mengaku bahwa dirinya sangat berani membawakan topik ini karena baru berkecimpung dalam dunia animasi selama dua tahun saja.  Loh ternyata latar belakang Kak Dyah ini sendiri dulunya lebih banyak berkecimpung dalam dunia sastra dan diam-diam Kak Dyah ini sudah menulis beberapa kumpulan cerpen cerita anak maupun Novel. Namun kali ini Kak Dyah hadir karena dia juga menjadi kreator IP untuk beberapa film animasi seperti Biyani dan Owa.

Wah sangat menarik sekali mengikuti presentasi Kak Dyah. Kita adi sadar bahwa animasi sudah dimulai sejak zaman baheula seperti lukisan purba yang ada gua di Maros Sulawesi selatan yang konon berasal dari lebih 40 ribu tahun yang lalu. Lalu dikisahkan juga sejarahnya hingga relief candi Borobudur, dan sampai ke Walt Disney. Bahkan ada slide mengenai kunjungan Bung Karno ke Disney Land.  

Mbak Dyah juga banyak bercerita tentang Owa yaitu sejenis primata atau kera yang sudah langka dan bahkan terancam punah.   Dan Owa ini pula yang dijadikan subyek salah satu karya animasi Mbak Dyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline