Lihat ke Halaman Asli

Rizki Bayu

Artikel

Inovasi PMM UMM 09 Pemanfaatan Hasil TPST Sebagai Pangan Budidaya Ikan Lele

Diperbarui: 8 September 2021   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. menyiapkan kolam sebelum pemindahan ikan lele/dokpri

Ikan Lele merupakan salah satu komoditas yang menguntungkan. Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Univesitas Muhammadiyah Malang, yang di lakukan oleh PMM  kelompok 09 bersama ibu Lilis Setyowati M.sc sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), kami melakukan pengembangan potensi masyarakat melalui budidaya ikan lele di desa Ngijo, Kecamatan Karang ploso, Kabupaten Malang.

Dalam budidaya ikan lele, persiapan kolam berperan sangat penting untuk keberhasilan usaha budidaya lele. Salah satu penyebab timbulnya penyakit dan tingginya angka kematian ikan lele adalah karena kondisi air yang tidak memenuhi syarat. 

Misalnya, pH air tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh ikan lele. Maka, disarankan untuk jangan menebar benih ikan lele dengan kondisi pH yang belum memenuhi syarat. Sebaiknya gunakan alat pengukur pH agar tepat. Air yang digunakan bisa dari sumber mana saja, dengan syarat kadar besinya rendah.

Gambar 2. memasukan ikan lele ke kolam budidaya/dokpri


Ikan lele terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik meski kondisi air tempat pemeliharaan tidak terlalu bersih. Salah satu keuntungan membudidayakan ikan lele dalam kolam terpal adalah mudah dilakukan dan tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi.

Budidaya ikan lele ini dilakukan di sekitar Tempat Pengolahan Terpadu (TPST) milik desa. Selain dijadikan pupuk sampah rumah tangga yang ada di TPST dapat dimanfaatkan untuk budidaya maggot, selanjutnya maggot tersebut akan dijadikan makanan untuk ikan lele, sehingga pengolahan sampah di TPST tersebut dapat berjalan secara maksimal, dan juga diharapkan dapat menjadi salah satu tempat edukasi yang berwawasan lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline