FANTASTIC! Drama benar-benar tersaji di Estadio Da Luz markas Benfica semalam. Betapa tidak? Pertandingan final UCL yang berlangsung begitu ketat dengan hasil yang tak terduga, begitu terasa luar biasa terutama bagi para Madridista. Skor akhir 4-1 menjadi kado manis untuk mematahkan kutukan La Decima. Ya! Break the curse! [caption id="attachment_318" align="aligncenter" width="614" caption="http://earthfootballblog.wordpress.com/"][/caption] Prediksi di artikel redaksi sebelumnya (baca artikel: DERBY MADRID DI FINAL UEFA CHAMPIONS LEAGUE) ada benar nya. Pertama, peran vital yang diemban Angel Di Maria, kemudian Raphael Varane yang akan mendampingi Sergio Ramos di jantung pertahanan El Real, dilanjutkan dengan kemungkinan CR7 mencetak gol, hingga prediksi Atletico Madrid akan tetap menyulitkan meski tampil tanpa Diego Costa terhitung sejak ia diganti pada menit ke-9 oleh Adrian terbukti sahih kebenarannya. Adalah sundulan Diego Godin yang sukses menaklukkan Iker Cassilas pada menit ke 36 menjadi gol pembuka di pertandingan ini. Setelah gol ini, Real Madrid mencoba menyamakan kedudukan. Trio BBC serta dukungan gelandang Modric - Khedira - Di Maria tak henti-henti menebar ancaman. Sementara Atletico Madrid tidak sedikitpun gentar dengan serangan bertubi-tubi dari Los Blancos. Justru percobaan Adrian dan David Villa hampir memupus asa Real Madrid untuk menyamakan kedudukan. Don Carletto sepertinya terhentak dengan keadaan ini. Memasukkan Isco dan Marcelo adalah upaya untuk meningkatkan daya gedor Real Madrid. Hingga pada menit ke 93, gol yang di tunggu Madridista-pun tiba. Bukan Ronaldo, bukan pula Bale yang mencetak gol. Sergio Ramos. Ya! Sundulan nya memanfaatkan corner Luka Modric memaksa pertandingan di lanjutkan dengan babak extra time. Dramatis! Dan Angel Di Maria semakin menancapkan taji nya. Sebuah counter attack mematikan dimulai dari pergerakan cepat nya, Di Maria mencoba menaklukkan Thibaut Courtois dengan sepakan kaki kiri bagian luar dari sisi sebelah kanan Courtois, bola mengenai kaki Courtois dan Gareth Bale berada di posisi yang tepat untuk menanduk bola ke gawang kosong. Real Madrid memimpin pada menit 110. Meskipun telah unggul, Real Madrid tetap menggempur Atletico Madrid, hingga datang lah gol sepakan dari luar kotak penalti oleh Marcelo pada menit 118 dan kemudian gol penalti yang dicetak oleh CR7 pada penghujung laga menggenapkan skor menjadi 4-1 bagi Real Madrid. Madrid berpesta! Madrid yang satu nya lagi merana (re: Atm Madrid). Kutukan La Decima berakhir! Penantian yang terhitung panjang bagi klub sebesar Real Madrid setelah terakhir juara UCL pada tahun 2002 terpuaskan. Terlebih gelimpangan gelontoran dana yang dikeluarkan untuk mengembalikan kejayaan-pun terlunaskan sudah. Tak perlu dijelaskan siapa-siapa saja bintang yang datang dan pergi di Estadio Bernabue markas Real Madrid. Kita semua tahu itu. Tak hanya pemain, pelatih pun silih berganti untuk mengakhiri kutukan La Decima. Bahkan The Special One Jose Mourinho harus angkat kaki karena tak mampu memenuhi ekspektasi manajemen klub tersebut. Terima atau tidak, Real Madrid-lah King of Europe. 10 gelar Si Kuping Besar sekarang berjejer di lemari piala Real Madrid. Tinta emas itu digoreskan di Lisbon. Sebuah pencapaian fantastis dengan pertandingan yang dramatis serta diperoleh dengan manis. Terlebih sang superstar CR7 sukses mentasbihkan diri nya sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Champions dengan 17 gol. Selamat Madridista! Hala Real Madrid! all about football analysis? visit: earthfootballblog.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H