Lihat ke Halaman Asli

Rizki Ardi

Manajer Koperasi (open to work)

Yang Dibutuhkan Orang yang Tercebur Sumur

Diperbarui: 19 Juli 2022   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kita sering mendengar ceramah mengenai iman, berbuat baik, surga
Mungkin bosan diceramahi untuk kembali taubat, memperbaiki hidup, bla bla bla
Mengapa kita bosan? Mengapa kita enggan mendengar ceramah tentang iman dan kebenaran?
Mengapa hal-hal yang nampaknya benar jadi terlihat klise, biasa saja, dan basi?

Mengapa ceramah serta nasihat untuk berpikir positif, optimis, dan segala macamnya terdengar hambar
Mungkin jawabannya bukan pada apa yang ditulis atau diceramahkan
Mungkin jawabannya pada kata 'ceramah' dan 'nasehat' itu sendiri
Seorang yang sedang terpuruk tak perlu diceramahi, tak perlu dinasehati

Sebagaimana orang yang jatuh ke lubang sumur
Ia tak perlu orang yang menceramahinya cara memanjat lubang sumur
Karena orang itu tak tahu betapa paniknya dibawah sini, betapa licinnya lumut di dinding sumur
Karena orang itu tak mengerti betapa dinginnya dikelilingi air sumur

Ia pun tak butuh orang pintar yang menganalisa penyebab ia jatuh ke lubang sumur
Ia pun tak butuh argumen tentang mengapa ia seharusnya tak jatuh ke lubang sumur
Ceramah, nasehat, analisa, argumen mungkin diperlukan sebagai masukan
Tapi simpan itu semua nanti setelah ia selamat dan berada di permukaan

Lantas apa yang dibutuhkan oleh orang yang terjebak di dalam sumur?
Apa yang dibutuhkan oleh seorang yang sedang panik tak berdaya?
Uluran tali yang dapat menariknya keluar sumur
Baru setelah itu ia dinasehati untuk berhati-hati agar tak terjerembab lagi di sumur manapun

Begitupun orang yang sedang mengalami depresi dan tekanan hidup
Bukan ceramah yang indah-indah yang sebenernya mereka idamkan
Bantuan riil yang membuat masalah-masalah mereka lenyap
Atau setidaknya telinga yang siap mendengar keluh kesah mereka

Seorang pengangguran tidak butuh motivasi, ia butuh pekerjaan
Seorang yang depresi tidak butuh ceramah, ia butuh pelukan hangat
Seorang yang punya utang tidak butuh nasehat, ia butuh utangnya terlunasi
Baru setelah itu beri mereka motivasi, ceramah, nasehat

Dengan cara itu kata-kata mutiara dan bermakna lebih merdu didengar
Tapi kita tidak bisa protes, karena semua orang di dunia punya perannya masing-masing
Memang diantara kita ada yang perannya hanya bisa berkata-kata
Dan ada pula diantara kita yang perannya untuk berbuat nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline