Lihat ke Halaman Asli

Ada Banyak Indikasi Korupsi di Kota Depok

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari begitu Panas menyengat ketika saya menjejakkan kaki di Lingkungan Mewah Kantor Pusat Pemerintahan Kota Depok di Margonda Raya untuk berjumpa seorang Sahabat lama saya yang bekerja sebagai PNS disana. memang Tergelitik ingin berjumpa dengan SH sahabat saya ini, karena saya ingin mengkonfirmasi banyak hal tentang kota yang katanya bernuansa religius strategis dan penuh kemajuan dalam sektor jasa dan niaga tapi dengar-dengar penuh dengan KKN ini.

Begitu Mobil saya masuk ke lingkungan Balaikota ini saya harus benar-benar bersabar karena harus dibuat berputar-putar karena penuhnya tempat parkir mobil dan banyaknya marka-marka larangan yang dibuat oleh petugas yang melarang mobil pengunjung untuk parkir di tempat-tempat itu. Akhirnya atas saran teman saya SH, maka sayapun terpaksa Parkir di Tempat Parkir ITC Depok yang memang bersebelahan dengan Area Balai kota Depok itu.

Kekesalan saya itupun saya utarakan kepada SH bagaimana saya harus berputar-putar mencari tempat parkir kepadanya, tetapi apa reaksinya membuat saya tambah uring-uringan harus marah kepada siapa...Santai aja Dang...memang bagitu klo ngana mo masuk pa kita pe kantor, banyak korupsi disini               ( dalam Bahasa kami, bahasa manado).

Dari pembicaraan kami dan peninjauan langsung ke area Balaikota Depok akhirnya dapat saya tuliskan beberapa indikasi Korupsi yang telah menjadi rahasia umum dan bahan cemoohan sesama PNS di lingkungan balaikota yang mewah ini.

Adapun Indikasi itu adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan Gedung Perparkiran

Mengapa para tamu harus berputar-putar kebingungan mencari tempat parkir di balaikota ini, sementara terdapat banyak areal parkir yang di marka dilarang parkir bahkan terbengkalai tanpa penataan? ternyata itu semua adalah drama tingkat tinggi yang telah berlangsung berbulan2 dalam rangka memuluskan agenda sang Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail dan Pejabat KKNnya Kepala Dinas Tata Kota waktu itu Wijayanto untuk lasan penguat dan pembenar mendirikan gedung Perpakiran sebagai upaya menampung Parkir bagi kendaraan sekitar 8.000 lebih karyawan dan tamu yang beraktifitas di areal balaikota ini setelah dioperasinalkannya Gedung Baru  Tahunan ini. Yang jadi pertanyaan mengapa Gedung baru yang berlantai 10 itu dibangun tanpa areal parkir eksternal dan internal ? Sebuah hal yang tidak mungkin merencanakan dan membangun sebuah Gedung Mewah tanpa Parkir yang memadai.

Jawabannya adalah DISENGAJA. menurut SH Kesengajaan itu semua itu dilakukan dalam rangka menciptakan Proyek-Proyek Baru sebagai dsumber keuangan bagi NMI dan Kroni-kroninya  menghadapi PEMILU 2014 dan PILKADA Depok 2015. Dengan pembangunan Gedung perparkiran ini, tumpukan fulus masuk kekantong NMI dan Kroni-kroninya..

2. Gedung Baru Balaikota

Gedung Pemerintahan Yang baru diresmikan awal tahun 2014 berlantai 10 ini ternyata juga terindikasi sumber KKN dan Fulus bagi NMI dan pejabat-pejabat penjilatnya. Dimana indikasi itu ?

Jawabannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline