Dosen Komunikasi UNISKA MAB Banjarmasin mengangkat tema "Sosialisasi Ekonomi Kreatif berbasis Digital: Strategi Promosi Produk Lokal bagi Komunitas Kreatif Banjarbaru" dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai inisiatif perguruan tinggi dalam mmbantu mayarakat, mendongkar produk lokal, menggerak pariwisata, hingga membentuk lapangan pekerjaan (14/5).
Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi Dodo pada tahun 2024 UMKM bisa go digital. Harapannya, UMKM dapat menghadapi tantangan ke depan yang harus diatasi bersama oleh segenap stakeholders terkait antara lain berkaitan dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi, serta basis data tunggal.
Banjarbaru dalam ekonomi kreatif unggul dalam sektor kriya. Akan tetapi, untuk menggerak perekonomian di Banjarbaru perlu adanya kerja sama antara, pihak pemerintah dengan masyarakat seperti komunitas dan UMKM. Dan di dukung oleh pendidikan tinggi yang ada di Banjarmasin yang bisa membantu dalam bentuk penelitian dan pengabdian.
Dalam sosialisasi tersebut, turut hadir Darmawan Jaya Setiawan wakil ketua umum Kadin Kalsel Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Ekonomi kreatif berkomitmen untuk memajukan UMKM dimana sebagian besar para pelakunya adalah UMKM. UMKM ini sangat penting karena penggerak ekonomi bangsa sebagian besar berasal dari UMKM. Jadi berbanggalah menjadi UMKM" kata Darmawan dalam sambutannya.
Darmawan juga mengatakan bahwa dalam mendukung dan mengembangkan UMKM, ia berharap UMKM di Banjarbaru tidak hanya menjadi pemenang di rumahnya sendiri, tetapi juga di kenal di tingkat nasional hingga hingga internasional.
Sambutan pada kegiatan pengabdian tersebut juga dibuka oleh Ida Khairunnisa, Ketua Komunitas Wanita Kreatif (KWK) Banjarbaru, menuturkan bahwa komunitasnya sangat bersyukur dipilih oleh kampus UNISKA dalam kegiatan sosialisasi ekonomi kreatif tersebut.
"Kami senang sekali bisa mendapatkan ilmu juga pengetahuan tentang ekonomi kreatif, para ibu-ibu sangat antusias kalau ada ilmu baru yang mereka tidak tau, apalagi untuk fotografi dan memasarkan produk memang hal itu yang sangat penting sekali saat ini, karena tidak semua orang bisa menguasainya" kata Ida dalam sambutannya.
Pada kegiatan pengabdian tersebut hadir juga ketua pelaksana pengabdian, Rizki Apriliyanti, M,Med,Kom, mengatakan bahwa di era digital sekarang agar adopsi inovasi digital ke masyarakat dapat sasaran, maka perlu adanya riset ke lapangan untuk mengetahui target masyarakat yang dituju.
"Sosialisasi ekonomi kreatif sebenarnya bisa saja dilaksanakan oleh kami dengan target masyarakat umum, tetapi target tersebut outputnya tidak akan tepat karena tidak semua masyarakat mampu mengadopsi inovasi digital secara cepat. Kita perlu menganalisa situasi lapangan terlebih dahulu siapa target yang ingin kita berikan sosialisasi tersebut. Ternyata komunitas cocok nih karena sebagai penggerak ekonomi kreatif, jadi mereka tepat untuk diberikan sosialisasi itu" kata Rizki.