Lihat ke Halaman Asli

rizki aprilia

Be Smart, be humble, and be happy ^^

KKN Tematik Literasi Digital 2022: Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga dari Sudut Pandang Islam

Diperbarui: 11 Februari 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Ibu-ibu PKK dan Posyandu Dahlia setelah kegiatan Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga dari Sudut Pandang Islam/dokpri

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara daring dengan tema KKN Tematik Literasi Digital dan Rekognisi MBKM-Puspresnas. Kegiatan yang rutin diadakan setiap akhir semester ini diikuti oleh 383 mahasiswa baik reguler maupun rekognisi. Salah satu mahasiswa UPI yang mengikutinya, yaitu Rizki Aprilia Primardani. 

Kegiatan ini dilakukan dengan mengangkat tema Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga dari Sudut Pandang Islam  pada Ibu-Ibu PKK dan Posyandu di Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 25 Januari 2022 dengan memberikan penyuluhan mengenai Penyuluhan Pengelolaan Keuangan Keluarga dari Sudut Pandang Islam  pada Ibu-Ibu PKK dan Posyandu di Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. 

Program ini diusung karena menurut Kemenkeu (2019), terkait ekonomi, terdapat dua jenis penyebab krisis keluarga, yaitu pertama dikarenakan kemiskinan dan kedua dikarenakan pola gaya hidup. 

Kemiskinan jelas berdampak terhadap kehidupan sebuah keluarga. Kedua, karena pola gaya hidup. Penyebab yang kedua ini bisa dikarenakan pola pikir yang salah atau literasi keuangan yang rendah (less or not literate).

Hasil survei terakhir OJK Tahun 2016 terkait literasi keuangan menyebutkan, bahwa tingkat literasi keuangan perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Hal inilah yang menurut kemenkeu menjadi salah satu penyebab perceraian di Indonesia, dikarenakan 75% pengelolaan keuangan rumah tangga dilakukan oleh istri (Kemenkeu, 2019).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menambahkan, dalam berbagai kasus perceraian yang terjadi di Indonesia, faktor pemicu yang paling dominan adalah masalah ekonomi. Karenanya, penting sekali bagi calon pengantin untuk memiliki literasi keuangan, sehingga dapat mengelola keuangan keluarga dengan baik. Untuk memperkuat infrastruktur literasi keuangan di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun buku saku literasi keuangan untuk calon pengantin.

Penyuluhan yang diberikan kepada Ibu-ibu PKK dan Posyandu membahas mengenai pentingnya literasi pengelolaan keuangan keluarga, sumber pemasukan keuangan dalam keluarga, pengelolaan keuangan keluarga, cara mengelola keuangan secara umum, cara mengelola keuangan dari sudut pandang Islam, serta menayangkan video mengenai pengelolaan keuangan keluarga.

Mahasiswa KKN UPI sedang memberikan penyuluhan kepada Ibu-ibu PKK dan Posyandu/dokpri

Setelah dilakukan penyuluhan, penulis melakukan post-test kepada Ibu PKK dan Posyandu. Guna mengetahui pemahaman Ibu PKK dan Posyandu dalam memahami materi yang telah disampaikan. Post-test yang dilakukan menggunakan platform Kahoot. Dari hasil post-test tersebut, hanya sekitar 50% yang memahami mengenai materi yang telah disampaikan. Setelah dilakukan post-test, penulis memberikan reward kepada pemenang post-test dan peserta yang aktif dalam penyuluhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline