"Kreativitas itu hanya ditopang dengan rutinitas. Kreativitas itu cair jadi hanya butuh wadah" --Dee Lestari.
Kreativitas adalah kunci dari segala produk yang tercipta di dunia. Dengan adanya proses kreativitas sebuah ide-ide dan gagasan-gagasan akan muncul yang dapat menjadi benih untuk menciptakan sebuah produk khususnya karya sastra.
Kreativitas muncul dimulai dari ruang kosong yang memberikan kesempatan pikiran kita mengimajinasikan hal-hal abstrak yang ada di kepala. Pemikiran-pemikiran abstrak inilah yang kemudian akan menjadi ide atau gagasan besar ketika dapat kita konkritkan melalui tulisan.
Kreativitas tidak serta merta muncul begitu saja. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kreativitas seseorang, diantaranya lingkungan, bacaan, dan imajinasi.
Lingkungan di sini berperan dalam pembentukan budaya yang mendukung lahirnya proses kreatif baik melalui melamun, membaca, bahkan menulis. Terkesan remeh memang, melamun merupakan pintu awal untuk mencapai pikiran kreatif. Sebab, ruang kosong adalah gerbang utama bagi ide-ide menarik muncul.
Lain dengan membaca, bacaan merupakan bahan bakar penulis yang menentukan sejauh mana dirinya sanggup menyampaikan gagasan-gagasan dengan bekal pengetahuan yang ia peroleh dari buku-buku yang telah ia selesaikan.
Begitu juga menulis. Menulis merupakan bagian penting dalam proses kreativitas. Melalui menulis penulis melatih pikiran kita untuk mengkonkritkan ide-ide abstrak yang ada di kepala. Tentunya proses menulis juga tidak terlepas dari proses kreatif di dalamnya.
Tidak sedikit pertanyaan yang muncul. Apakah kemampuan menulis adalah sebuah bakat? Jawabannya adalah kemampuan menulis memang bermula dari bakat. Namun, bakat dalam hal ini adalah ketertarikan yang besar akan proses menulis. Sehingga bakat sendiri hanya memberikan 10% andil dalam proses menulis dan 90% sisanya adalah keinginan yang kuat untuk menghasilkan sebuah karya. Karena menulis merupakan proses panjang yang tentunya melalui berbagai proses yang tidak mudah.
Dalam proses menulis, kreativitas merupakan modal utama untuk menghasilkan gagasan-gagasan atau ide-ide dari sebuah karya tulis, dalam hal ini karya sastra. Meski demikian, kreativitas perlu ditopang oleh produktivitas. Seperti yang telah dipaparkan bahwa proses menulis merupakan proses panjang. Maka, produktivitas menjadi energi agar penulis dapat berkarya sesuai dengan peta yang telah ditentukan.
Untuk memulai menulis, seseorang tidak harus menguasai teknik menulis atau mengenal struktur tulisan terlebih dahulu. Sebab, menulis adalah air mengalir. Menulis hanya perlu memiliki keinginan untuk membagikan pengalaman, perasaan, atau pengetahuan yang dimiliki untuk masyarakat luas. Terkait pengetahuan tulisan dan teknik menulis dapat dipelajari sembari kita membuat karya tulis.