Lihat ke Halaman Asli

Rizki Amaliah

rizkiamaliah

Workshop Penyusunan Material Media Teknologi Asistif

Diperbarui: 30 November 2021   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Malang -- Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang adalah salah satu prodi yang memiliki ciri khas lulusannya pendidikan inklusi. Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang bermitra dengan Universitas Negeri Surabaya untuk mengadakan Workshop Penyusunan Material Media Teknologi Asistif.

Sebelum mengadakan kegiatan workshop ini, terdapat beberapa persiapan yaitu mengidentifikasi permasalahan bagi mahasiswa difabel yang memiliki disabilitas, kemudian fokus pada hambatan penglihatan dan hambatan pendengaran, merancang solusinya, mengidentifikasi materi yang akan ditampilkan pada teknologi kemudian melakukan workshop.

Kegiatan workshop ini dilakukan secara luring pada tanggal 18 Mei 2021 di Universitas Negeri Surabaya. 

Kegiatan ini adalah kegiatan kerja sama antara program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang dengan Universitas Negeri Surabaya. Narasumber pada kegiatan workshop ini adalah narasumber yang berkompeten pada bidangnya. Narasumber pada kegiatan ini berasal dari pihak mitra yaitu Moh. Nurul Ashar, M.Ed. kegiatan workshop ini juga bekerja sama dengan PSLP UNESA

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menghasilkan inovasi, teknologi, dan kreasi dalam aplikasi untuk mahasiswa yang mempunyai hambatan penglihatan dan hambatan pendengaran. Dari aplikasi tersebut dapat membantu mahasiswa dapat melakukan aktivitas yang berkaitan dengan teknologi. Sasaran kegiatan ini adalah mahasiswa difabel yang membutuhkan bantuan dalam penglihatan dan hambatan pendengaran.

Setelah diadakan kegiatan workshop ada dampak positif yaitu menghasilkan pengembangan dari produk aplikasi yang dikembangkan yang dikenal dengan dif ABLE apps (dif ABLE aplikasi) dan di dalamnya juga bisa menghasilkan konten-konten yang fokus kepada jenis dari hambatan yaitu hambatan pendengaran dan hambatan penglihatan, kemudian melaksanakan MOU dengan mitra yaitu dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang kemudian memberikan arahan atau fitur-fitur yang ada di aplikasi itu apa saja karena terdapat 2 hambatan yang dikerjakan sehingga dalam satu fitur bisa mengakomodasi 2 hambatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline