Lihat ke Halaman Asli

Rizki Nugroho

Mahasiswa

Lawan arah, tidak pakai helm, membawa muatan berlebih, tidak terima di salip setelah putar arah.

Diperbarui: 23 Januari 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo By : Google Maps

             Kejadian kurang menyenangkan dialami oleh saya (rizki) (28) saat sepulang dari tempat kerja yaitu di daerah Jakarta barat tepatnya di kecamatan kalideres. Saat itu saya sedang mengendarai sepeda motor matic berwarna hitam dari arah mall puri kembangan tepatnya dari jalan kembang kerep dan berputar arah jalan kembang kencana di depan SMP Notre Dame.

              Lalu di bawah kolong jembatan tepatnya di jalan Puri kencana terlihat seseorang melawan arah dan berputar balik di ujung jembatan kearah jalan kembang kerep tepat di depan Arah Coffee Puri Kembangan, setelah pemotor tersebut berputar arah menaiki jembatan saya berusaha mendahului atau menyalip sebelah kanan yang mana saya menyalip sesuai dengan peraturan lalu lintas di jalan raya yaitu mendahului melalui sisi sebelah kanan.

              Setelah saya menyalip orang tersebut, karena merasa tidak terima di dahului pelaku tidak henti – hentinya mengklakson saya, hingga akhirnya saya menepikan kendaraan untuk menanyakan apa maksudnya. Namun pelaku langsung memaki dengan kata – kata kasar dan mengajak saya untuk adu fisik di tempat, setelah itu saya mencoba untuk tetap tenang dalam kondisi tersebut agar tidak terlalu menarik perhatian banyak orang, sampai akhirnya saya terfikir untuk mendokumentasikan kejadian tersebut melalui ponsel saya.

               Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.10 WIB. Saat sedang ramainya pengguna jalan untuk beraktifitas kembali kerumah masing – masing. Pelaku menggunakan motor matic fino berwarna ungu dengan plat nomor B 6948 BPW. Indikasi saat ini yang saya cerna ketika berada di lokasi ialah bahwa pelaku sedang dalam kondisi pengaruh zat kimia yang menimbulkan reaksi yang sulit untuk menahan amarah atau mudah terpancing emosi, sorot mata yang terus memerah dan melotot ketika bicara, dan tingkat emosional yang di luar kesadaran pada umumnya.

             Pengendalian emosi sangat di perlukan dalam situasi seperti ini karena jika saya ikut tersulut emosi maka akan terjadi hal – hal yang merugikan saya jangka panjang. Saya mengidentifikasi lokasi kejadian yang sudah mulai ramai, ketika warga mulai memisahkan saya mencoba untuk menyudahi perselisihan namun pelaku tetap tidak terima dan tetap memaki saya ketika saya hendak mencoba untuk jalan terlebih dahulu.

              Dari kejadian tersebut saya mendapat suatu pembelajaran untuk menganalisa psikologi seseorang ketika di jalan raya dalam menghadapi masalah, namun lain hal ketika dalam kondisi di luar alam bawah sadar/pengaruh hal – hal lain contohnya zat adiktif atau semacamnya yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional seseorang. Karena hal tersebut himbauan untuk tidak berkendara dalam kondisi yang kurang baik sangat di anjurkan oleh pihak berwenang agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.


Berikut ini adalah rekaman dari ponsel pribadi saya yang berhasil merekam setelah pelaku memaki - maki saya dan mengajak adu fisik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline