Lihat ke Halaman Asli

Purgatory, Berdakwah Lewat Musik Metal

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1387474211683321331

[caption id="attachment_309999" align="alignnone" width="771" caption="Purgatory Band"][/caption] Mungkin orang sering bertanya-tanya, apakah ada band Underground yang mengusung genre deathmetal yang berasaskan islami atau dengan berdakwah dijalan allah? Banyak sekali band-band cadas yang mengusung genre tertentu seperti deathmetal terutama di Indonesia itu bertemakan kematian, pembunuhan, kekerasan dan lain-lain seperti halnya suara musik yang cadas dan mungkin banyak sekali orang yang tidak menyukai musik tersebut. Padahal ada salah satu Band dari indonesia yang sampai saat ini mereka berniatkan berjihad dijalan allah dengan melalui genre deathmetal.

Purgatory, siapa yang tak kenal Band asal jakarta ini yang terbentuk pada tahun 1994 silam oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya yaitu Al yang memainkan drum. Purgatory memulai pengalaman rekamannya di tahun 1995 dengan mini album berjudul Abyss Call, produksi sendiri. Mulai dikenal secara umum lewat lagu "Sakaratul Maut" yang menjadi salah satu lagu dari album kompilasi Metalik Klinik I, produksi Rotorcorp tahun 1998. Pada tahun berikutnya (1999) Purgatory mengeluarkan full album pertamanya yang berjudul Ambang Kepunahan, masih spesifik ber-genre Death Metal.Perjalanan berkarya dalam band ini membuat para personilnya merasa terbatas pada pakem "genre" musik. Ide-ide segar mulai muncul berbenturan dengan status band yang sudah terkunci genre. Perubahan sensasional terjadi pada karya-karya Purgatory di tahun 2001, yaitu adanya penambahan instrumen DJ, vocal dan komposisi sampling. Baru sekitar tahun 2002 mereka memutuskan untuk menggunakan topeng dan penambahan personel seorang DJ. Latar belakang tema Islam yang dibawa band ini ada sejak dari penamaan judul lagu "Sakaratul Maut" pada album kompilasi Metalik Klinik I. Kepercayaan diri dalam mengangkat tema Islam tumbuh berangsur-angsur seiring dengan umur para personil band. Selanjutnya adalah; judul album "7:172" yang diambil dari sebuah ayat dalam Qur'an Surah ke-7 (al-A'raaf) ayat 172, judul lagu M.O.G.S.A.W kependekan dari Messenger Of GOD Shalallahu 'Alaihi Wassalaam dan seluruh lantunan sya'ir yang ada dalam album Beauty Lies Beneath.

Para pendengar Purgatory di kalangan komunitas underground adalah mereka yang mengenal Purgatory dari: suguhan komposisi lagu dan tampilan visual yang dikemas sedemikian rupa, atau dari penyampaian yang terungkap pada sya'ir-sya'ir lagu, atau salah satu dari keduanya, atau bahkan dari keduanya. Yang pasti, satu-satunya alasan bagi para personil Purgatory sendiri untuk tetap berada di band ini adalah kesamaan visi untuk menjaga satu konsep tadi.

Sebagian alasan dari terbatasnya frekuensi Purgatory tampil di tengah komunitas underground adalah merupakan dampak dari tidak spesifik-nya genre kemasan musik/tampilan, terlebih lagi dengan adanya batasan-batasan konsep beragama. Dengan batasan-batasan prinsipnya ini, Purgatory tidak mungkin tampil di ditempat-tempat tertentu.

Selain lirik lagunya yang islami seperti M.O.G.S.A.W , Lambang yang mereka gunakan juga sangat islami sekali berbeda dengan band metal lain yang menggunakan bintang terbalik sebagai lambangnya. Purgatory menggunakan bulan bintang dan kaligrafi dalam logonya. Dalam dunia musik metal atau undeground biasanya dilambangkan salam dengan tangan yang mirip seperti kepala domba. Tapi , lain halnya dengan band purgatory ini. Mereka menjadikan “one finger movement” sebagai salamnya yaitu salam satu jari yang artinya “satu” itu berarti bertauhid. Salam satu jari ini juga awalnya dibentuk oleh vokalis TENGKORAK dan pada akhirnya banyak band yang mendukung gerakan itu dan Purgatory salahsatunya band yang mendukung gerakan tersebut. Sungguh islami bukan? Hehe




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline