Lihat ke Halaman Asli

Analisis Permasalahan Pedagang Kebutuhan Pokok di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 9 September 2021   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Virus Corona ialah virus baru yang merebak pada tahun 2020, virus ini merupakan virus jenis baru penyakitnya disebut Covid 19Dampak dari Covid 19 menjadi dampak serius terhadap pedagang pasar di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.Kegiatan jual beli di pasar menjadi terganggu dikarenakan pemerintah mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas sehari-hari yang biasanya dilakukan di luar rumah. Kondisi ini membuat keuntungan pedagang menjadi turun secara drastis.pasar pasar di Kabupaten Blitar mendadak sepi akibar dampak pandemi Covid 19 adalah Pasar Wilayah Kecamatan Udanawu.seluruh pedagang di pasar ini mengeluhkan turunnya harga penjualan selama pandemi Covid 19. Tak tanggung, harga jual penjualanmereka anjlok hingga sekitar 40%. pak supardi, salah satu pedagang dan pembeli sembako di Pasar Area Udanawu.Beliau berkata, pengunjung pasar makin sepi.Bahkan meski sejumlah stan tutup,jumlah enjualanya tidak naik juga, justru malah turun.

Menurut beritaa pada Sabtu 7 Agustus 2021, sejumlah lapak pasar desa yang berada di ujung barat Kabupaten Blitar itu tidak beroperasi.Beberaapa pembeli juga mengaku bahwa harga beberapa kebutuhan pokok di Pasar Area Udanawu juga mengalami kenaikan beberapa hari terakhir."Harga kebutuhan pokok dan barang" lain ratarata naik 30 persen bahkan bisa sampai 50 persen.Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penjual dan pembeli yang berkoordinasi dimasa pandemi ini.kondisi pasar yang lmelemah menjadi perhatian pemerhatin ekonomi dari pemerintah kota Blitar untuk bisa ditanggulangi

Pandemi Covid 19 sendiri membuat banyak pedagang yang kehilangan pekerjaanyaa kurangnyalokasi  untuk jualan atau sepinya pembeli menjadi sebab banyak pedagang yang terpaksa harus berhenti berjualan.walaupunn begitu pak supardi dengan semangat untuk menghidupi keluarganya beliau terus melanjutkan berdagang walaupun dengan harga yang tidak beraturan.

Pak Supardi salah satu enjual bahan kebutuhan sehari hari dan hal-hal lainya yang ada dikecammatan udanawu kabupaten Blitar Sehari-hari, pria berusia 54 tahun itu menjajakan bahan pangan dll.namun sejak Covid 19 mewabah sehingga harga pangan seperti sayuran,telur tidak membuat semangat beliau untuk mencari nafkah pudar karena beliau selalu ingin mencarikan nafkah untuk keluarganya.

PPKM yang tidak tentu ini memiliki dampak negatif terhadap ekonomi masyarakat. Hal ini membuat kebijakan PPKM tidak dipersiapkan secara matang.PPKM kali ini cenderung mementingkan untuk mencegah atau menurunkan angka kasus Covid 19 saja, tanpa memperhatikan jatuhnya perekonomian masyarakat kelas bawah.sehingga cenderung untuk mencari angka kasus Covid 19 menurun, tapi angka turunyaa pendapatan masyarakat kecil terbaikan. pemerintah mengevaluasi pemberlakuan PPKM Darurat ini dengan mengedepankan keberpihakan pada keberlangsungan ekonomi rakyat kecil.

pemerinntah harus melakukan segera rancangan terhadap pemberlakuan PPKM darurat ini secara seksama supaya penerapan peraturan tidak memperparah kondisi para pedagang yang merupakan penggerak ekonomii. Keputusan sebagiaan para pedagang untuk tidak melakukan kegiatan berlebihan di pasar karena menurunnya pengunjung pasar yang sepi.turunnya pengunjung pasar secaraa  banyak dapat menyebabkan banyak pedagang pasar tidak sebanding dengan biaya operasional, jadi memutuskan untu tidak berjualan. Itulah kenapa pedagang di banyak pasar hanya ada pedagang sekitar 60% saja yang menjalankan aktifitasnya di pasar,"

pada kesempatan kali ini saya akan mewawancarai seorang pedagang yang setiap harinya berjualan kebutuhan pokok dan hal hal lainn. Beliau bernama pak SUPARDI beliau sudah berdagang ssejak bertahun tahun.senang duka pasti sudah beliau rasakan dari harga pasar yang seimbang dan pergerakan pasar yang signifikan sampai akhirnya masa pandemi pun datang

seperti apa emang dampak pandemi disektor perekonomian para pedagang apakah ada penurunan yang drastis yang di hadapi apa lagi sekarang telah dibuat kebijakan PPKM ini?ungkap saya!

Iyaa pastinya dari segi perekonomian dimasa pandemi seperti ini sulit lah japalagi sekarang juga harus menaati kebijakan PPKM juga kan,"ungkap beliau.harga pasar saja sekarang tidak teratur itu juga sebagai permasalahan dalam berdagang dimasa pandemi seperti ini.harga beli yang harusnya bisa kita jual dengan harga normal sekarang cuma bisa kita jual dengan harga pas pasan karena perekonomian warga sekitar juga oleh sebab itu kita harus pinter pinter memilih barang apa yang harus kita jual karena tidak semua barang memiliki untung yang banyak dan bisa diterima di masyarakat sekitar

Saya contohin seperti harga gula yang dimana harga sebelum pandemi bagus jadi turun ,sayuran yang setiap harinya harganya bisa berubah ubah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline