Pekan ke-26 Liga Italia telah bergulir, salah satu klub raksasa Italia yakni AC Milan mendapatkan keberuntungan yang berlipat. Lalu mengapa demikian? AC Milan merupakan tim yang menduduki puncak klasemen sementara Liga Italia pada pekan ke-26 ini, setelah mengamankan satu poin saat bertandang ke markas Salernitana. Klub berjuluk Il Diavolo Rosso ini telah mengantongi sebanyak 56 poin dari 26 pertandingan yang telah dimainkan.
AC Milan saat ini sedang dalam upaya saling sikut-menyikut, berlomba memperbanyak jumlah poin dengan rival satu kota mereka, yakni Inter Milan. Tampaknya tidak hanya antar dua tim tersebut, Napoli yang berada di daftar tiga besar pun juga ikut meramaikan pertarungan dalam menambah jumlah poin, untuk bisa berada di puncak klasemen Liga Italia.
Pertandingan demi pertandingan pun jadi momentum yang sangat krusial, bagi tim-tim tersebut untuk mendapatkan poin penuh. Upaya yang harus mereka lakukan di tengah persaingan yang ketat ini yaitu semua pemain harus bermain secara konsisten dan fokus dalam setiap laga yang dimainkan agar tidak kalah lalu membuang-buang poin dengan percuma.
Saat bertandang ke markas Salernitana pada Minggu (20/2/2022) dini hari WIB, AC Milan hampir saja gagal membawa pulang walau hanya satu poin saja. Hal itu bermula dari lini serang AC Milan yang kurang baik, dalam memanfaatkan berberapa peluang shooting mereka, untuk menciptakan banyak gol. Terbukti dari 13 jumlah shots, hanya 5 saja yang on target.
Selain itu, penampilan yang sedang underperform dari sisi pertahanan milan, juga mengundang perhatian khusus dalam laga tersebut. Pemain yang paling disoroti para milanisti ialah pada posisi penjaga gawang AC Milan yakni Mike Maignan, yang hanya diberikan rating 5 oleh situs web sempremilan.com. Penampilan Mike Maignan bisa dikatakan sebagai performa yang paling buruk diantara 11 nama pemain yang menjadi starter pada pertandingan ini.
Bagaimana tidak? Melansir dari laman Whoscored, yang menyatakan bahwa Mike Maignan hanya mampu melakukan dua penyelamatan, seakan dia kehilangan magic-nya. Bahkan, Mike Maignan lah yang menjadi biang keladi gol pembuka Salernitana di babak pertama.
Usahanya dalam memotong umpan crossing, justru membuat pemain Salernitana mendapatkan bola, lalu dengan tenang mencetak gol salto ke gawang yang kosong ditinggal oleh Mike Maignan.
Selain dari posisi penjaga gawang, hasil imbang pada pertandingan AC Milan VS Salernitana, juga tak lain disebabkan oleh peranan bek AC Milan yang kurang solid, dalam menjaga serta menghentikan laju serangan pemain Salernitana, yang seringkali memanfaatkan sisi celah pada area defense AC Milan. Sehingga Salernitana unggul pada menit ke 72’ dengan skor sementara 2-1.
Namun siapa sangka, pergantian pemain AC Milan, yakni Brahim Díaz dengan Ante Rebić pada pertengahan babak kedua, membawa keberuntungan. Sebuah tembakan jarak jauh, yang dihempaskan oleh Ante Rebić mengarah ke sisi kiri gawang Salernitana, berhasil berbuah menjadi gol pada menit ke 77’, dimana gol tersebut menjadi gol penyeimbang hingga akhir pertandingan ini.
Hasil imbang 2-2 hingga akhir laga itu, membuat para pemain serta penggemar AC Milan merasakan kekecewaan. Bagaimana tidak? Mereka hanya mampu maraih satu poin saat melawan tim promosi Serie B. Padahal jika AC Milan berhasil memenangkan laga tersebut, mereka bisa memperlebar jarak klasemen antara rival sekota mereka yakni Inter Milan.
Dengan ini, sebagian para penggemar AC Milan merasa khawatir, kalau rival tim mereka yang hanya terpaut satu poin, bisa saja menang saat melawan Sassuolo hingga merebut kembali puncak klasemen sementara Liga Italia, terlebih lagi Inter masih menyimpan satu laga yang belum dimainkan.