Lihat ke Halaman Asli

Rizki Muhammad Iqbal

Suka makan ikan tongkol

Melankolia

Diperbarui: 4 Maret 2020   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: www.tulungagungtimes.com

Masing-masing dari kita tunduk terhadap kepatuhan yang berbeda;

Kau tunduk pada tanda-tanda; makna yang ada di balik barang-barang yang kau temukan dalam gedung-gedung mall; maupun lapar yang kau berantas dalam restoran cepat saji yang bergengsi.

Sedangkan aku terseok-seok di separuh perjalanan menuju tempat peristirahatan, tanpa harus kembali merasakan kedirian yang tak diperlukan.

Orang-orang memperlakukan dirinya sebagai komoditas; dirinya menjelma menjadi benda-benda, sahabatnya menjadi benda jua.

Manusia, menjadi makhluk tak berarti, yang mengabulkan keinginan dan tujuan kepada keseakanan dan kemungkinan yang berasal dari luar dirinya; kita hina dan terasing.

Kita tak percaya pada hasil yang ditimbulkan oleh kekuatan diri; kita lebih percaya pada tanda-tanda yang ada di badan barang-barang, benda-benda, dan semua yang melekat pada objek; sebagai pribadi kita yang baru, yang hanya mengangkat diri melalui pemaknaan dan narasi palsu.

Kita tersingkir dari pengendalian diri; masing-masing diri kita bergantung pada sesuatu yang berbeda: kau yang dikendalikan hasrat kepemilikan dan kepuasan; dan aku yang dikendalikan oleh sebuah bisnis baru; bisnis ego dan toleransi frustrasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline