Mengapa selalu terbayang
Mengapa aku selalu kembali pada cerita saat itu
Saat diri ini tengah memegang tangan seseorang
Hingga aku menangis, memohon pada malam juga bintang berharap ia datang.
Kenangan, mengapa kau selalu saja mengetuk, menendang, hingga mendobrak pikiranku
Membuatku kembali pada memori yang berulang kali coba kubuang
Tak bisakah kau lebih tenang
Tak bisakah kau biarkanku sedikit saja mendapat senang, melangkah membuka lembaran baru.
Kau, kenangan
Jangan membuat semua pintu kemana aku bisa melukiskan hari baru tertutup rapat
selalu berbalik kembali menatap dan meratapmu yang hanya berisikan hal lalu