Lihat ke Halaman Asli

Repetisi is Power

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara untuk menarik perhatian agar orang lain tidak menganggap angin lalu dan dapat berkonsentrasi dengan pesan yang ingin kita sampaikan adalah dengan repetisi atau pengulangan. Dengan pengulangan maka diharapkan sedikit demi sedikit pesan dapat tertanam, baik itu di pikiran berupa persepsi dan terlebih lagi di hati berupa kecintaan.

Caranya yaitu dengan menstimulasi indra manusia secara berulang, baik itu indra pendengaran, indra penglihatan, indra perasa, indra peraba dan indra pembau. Dimana teknik stimulasi ini masing-masing berbeda tergantung jenis media yang digunakan dan dapat digunakan secara kombinasi.

Sebagai contoh yaitu tukang bakso keliling yang selagi mendorong gerobaknya sambil membenturkan sendok ke mangkok sehingga terdengarlah suara "tring tring tring" berulang-ulang. Sedangkan tukang siomay keliling menggunakan kentongan sehingga suara yang terdengar berupa "trok trok trok". Dengan perulangan yang terus menerus menyebabkan terpatrinya persepsi di pikiran kita bahwa tukang bakso pasti "tring tring tring" dan tukang siomay pasti "trok trok trok". Dengan demikian dari jarak yang jauh pun kita sudah dapat mengetahui tukang manakah yang sedang datang menghampiri kita untuk menjajakan dagangannya.

Konsep ini berlaku secara umum, dapat digunakan dalam dunia perdagangan, dunia pengajaran, penulisan, percintaan, bahkan sampai politik.

Selamat menggunakan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline