Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Petak Umpet

Diperbarui: 5 Juni 2020   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

istockphoto.com

Aku punya sahabat. Dulu, dia dan aku selalu bersama-sama. Hampir setiap waktu, dia selalu ada di sisiku. Aku bahagia saat bersamanya. Kuharap, dia juga bahagia saat bersamaku.

Suatu hari, aku agak bosan dengan persahabatan kami. Seketika, ide muncul di benakku, yang menurutku akan membuat hubungan kami lebih seru.

Aku mengajaknya untuk bermain petak umpet. Aku duluan yang mencari, lalu giliran dia, dan begitu seterusnya. Hingga suatu hari, nampaknya aku bersembunyi terlalu lama. Dia hampir tidak bisa menemukanku. Melihatnya kebingungan, akupun keluar dari persembunyianku. Ia tersenyum, namun rautnya kelelahan. Kasihan dia.

Kini, giliran aku yang mencarinya. Tapi, sekarang aku yang kesulitan menemukannya. Sudah kucari ke semua tempat yang pernah ia singgahi ketika ia bersembunyi, namun ia tidak ada.

Sudah terlalu lelah, aku memutuskan untuk beristirahat sebentar. Tapi, aku malah kebablasan. Aku pun mencoba untuk mencarinya lagi, namun masih belum kutemukan.

Teman, bisakah kau menolongku? Bantu aku untuk menemukan sahabatku. Aku sangat membutuhkannya. Aku ingin kami selalu bersama-sama seperti dulu.

Ah iya, agar lebih mudah, kuberi tahu siapa nama sahabatku. Kupanggil dia 'Mangat'. Nama lengkapnya, 'Semangat Hidup'. Tolong aku, ya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline