Lihat ke Halaman Asli

Rizka Vidia

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta.

Angka Kemiskinan di Kota Bandung Melonjak dari Tahun ke Tahun

Diperbarui: 11 Agustus 2022   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemiskinan adalah satu dari banyaknya hal yang dapat dijadikan patokan hidup yang dinilai masih dibawah garis kesejahteraan. Kota Bandung yang masih termasuk kota besar dengan gerlapan kehidupan siang dan malam yang tak berhenti nampaknya masih menyimpan rahasia, bahwa masih banyak warga Kota Bandung tinggal dibawah garis kemiskinan dan jauh dari kata sejahtera.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sensus penduduk Kota Bandung terdata sebanyak 2.444.160 jiwa. Namun, sangat disayangkan berbarengan dengan tingginya angka sensus penduduk warga Kota Bandung diikuti dengan bertambahnya jumlah angka penduduk miskin dalam beberapa tahun kerakhir karena adanya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan menjadi satu dari banyaknya alasan terjadinya lonjakan angka kemiskinan di Kota Bandung.

Jumlah warga miskin bertambah sebanyak 12.480 jiwa yang terdata sejak tahun 2020 hingga 2021. Menurut publikasi BPS pada Februari 2022, warga miskin terhitung sebanyak 100.020 jiwa di awal tahun 2020. Kemudian, data tersebut bertambah dengan memasukan total 112.500 jiwa miskin di Kota Bandung untuk periode tahun 2021. 

Tetapi meskipun begitu, kondisi tersebut berbanding terbalik dengan data indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Bandung. Meski dalam pengaruh pandemi COVID-19, IPM di Kota Bandung naik sekitar 0,45 poin dari data tahun 2020 yang berkisar 81,51 poin. Maka dari itu pada tahun 2022 IPM Kota Bandung dapat menyentuh angka 81,96 poin.

BPS menyebutkan persentase penduduk miskin di Kota Bandung sudah mencapai 3,38% hanya di tahun 2020 saja. Kemudian, data tersebut diperbaharui dengan jumlah yang baru yakni sebanyak 4,37% di tahun berikutnya, 2021. Garis kemiskinan (GK) Kota Bandung sebesar Rp515.396,- per kapita per bulan untuk maret 2021. 

Hasil tersebut tidak lebih rendah jika kita bandingkan dengan garis kemiskinan pada maret 2020 yang hanya menyentuh Rp500.452,- per kapita per bulannya. Yang mana terjadi peningkatan yang signifikan yakni sebesar Rp14.944,-. artinya dapat terus terjadi peningkatan kenaikan garis kemiskinan setiap tahunnya.  

Oleh sebab itu, lonjakan angka kemiskinan dan garis kemiskinan yang sangat signifikan ini harus segera dievaluasi oleh pihak berwenang. Apabila terus menerus dibiarkan akan rentan terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat Kota Bandung itu sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline