Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, ia mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Betapa mulianya jadi seorang guru, betapa pedulinya ia kepada anak didiknya. Bahkan terkadang ia rela mengesampingkan kepentingannya demi memberikan ilmu pengetahuannya kepada muridnya.
Jam 07.00 pagi, guru harus sudah berada disekolah, dan memulai aktivitasnya dalam mengajar disekolah. Terkadang ia rela tidak sarapan hanya karena takut telat akan proses belajar mengajar.
Pada saat proses belajar mengajar berlangsung ia memberikan sebuah materi, permainan semacam quiz, dan lain-lain.
Dimana hal tersebut agar membuat siswa tidak mengantuk, bosan, dan tetap semangat dalam belajar. Berbagai macam cara yang di lakukan oleh seorang guru, agar suasana kelas tetap kondusif. Semua orang bisa menjadi guru, tetapi tidak semua guru bisa mendidik.
Menjadi guru tak semudah yang kita bayangkan. Guru harus profesional sesuai dengan profesinya, dimana seorang guru harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seperti masalah pribadi dan perkejaan di sekolah.
Sepulang sekolah guru juga mempunyai tanggung jawab dirumahnya. Bukan hanya disekolah, seorang guru juga harus bisa membimbing, merawat, dan mendidik keluarganya. Karena pasti semua guru mempunyai keluarga yang membuat kesempurnaan di hidupnya.
Guru tidak akan meminta imbalan kepada muridnya, cukup dengan memberikan rasa hormat dan bersikap sopan yang baik kepadanya, sudah sangat membahagiakan hati seorang guru, dan ia akan merasa lebih di hargai dan dihormati atas keberadaannya.
Guru adalah sang motivator kedua dari ayah dan ibu. Nasehat baik selalu di katakan olehnya, agar dapat dijadikan jembatan menuju kesuksesan bagi murid-muridnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H