Lihat ke Halaman Asli

Ruang yang Seimbang

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang istimewa dari sebuah Ruang jika tidak kosong tak berisi. Sama halnya seperti manusia. Jika ia tidak berilmu dan berakhlak, maka ia bukan manusia. Memanusiakan manusia. Bisa disebut manusia jika ia menjadi manusia. Belajar.
Kata orang "Belajar bisa dimana saja. Tidak harus di kampus, sekolah, atau tempat belajar lainnya." Menurutku itu pernyataan orang yang kadang tidak bisa dipahami. Memang betul, dimanapun kita bisa belajar. Dan pelajaran paling berharga adalah pengalaman. Apakah kita akan terus mencari pengalaman tanpa ada bekal? Ya. Salah satunya adalah Iman. Setiap manusia yang beragama pasti punya Iman. Iman yang kuat akan menjadikan pribadi yang kuat pula. Tidak terseret arus deras begitu saja.

Kembali ke topik awal. Perlu adanya keseimbangan hidup di dunia ini. Kita tidak bisa hidup dengan satu pilihan. Harus ada beberapa pilihan dan jalan. Karena jika kita gagal, maka kita tidak akan langsung menyerah, melainkan langsung bangkit dan mencoba pilihan dan jalan lain. Di dunia yang serba modern dan canggih ini, kita dituntut untuk pintar dalam menggunakan teknologi. Mahasiswa ketika mengerjakan tugas akhir, diwajibkan mencari buku referensi sebanyak mungkin. Karena dalam mencari suatu solusi kita tidak bisa melakukan hanya satu pandangan saja. Kita perlu adanya beberapa pandangan agar dapat solusi yang pas.

Begitu pula Belajar. Bagi pelajar tidak harus melulu di sekolah. Ikutlah kegiatan intra yang ada di sekolah, atau extrakurikuler agar dapat pengalaman organisasi. Bagi mahasiswa tidak juga harus belajar di kelas dan kampus atau dengan kawan itu-itu saja. Mungkin bisa berkunjung ke fakultas lain. Mencari teman yang cocok untuk berdiskusi. Ke perpustakaan mungkin, di sana banyak buku yang sebenarnya banyak yang belum kita ketahui.
Ah, rasanya terlalu dini bila sok tahu akan ilmu. Tetatpi setidaknya berbagi sedikit tentang apa yang kita tahu tidak ada salahnya. Berbagi pengalaman dan ilmu justru membuat kita mendapat banyak wawasan lan dari orang lain pula.

Jadi, belajar itu wajib. Tugas kita adalah belajar. Bagi yang masih dibiayai orang tua, kalian hanya perlu belajar yang sungguh. Dan bila kalian belajar dan merantau, hanya kabar kelulusan lah yang mereka inginkan. Bukan sekedar nilai dan gelar. Yang orang tua inginkan adalah membuat ruangan tidak penuh dengan kelulusan yang hanya sekedar lulus saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline