Lihat ke Halaman Asli

Rizka Muzdalifah

Pendidikan Fisika Univeritas Indraprasta PGRI (UNINDRA)

Pudar Diujung Tanduk

Diperbarui: 18 Mei 2021   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Bismillah, 

Semakin kesini semakin banyak hari yang dilalui, semakin membuat kepercayaan menjadi pudar, pudar karena kenyataannya sulit ditemukan, menemukan apa yang dicari dari suatu kejernihan

Kepercayaan itu mulai pudar dikala kau merasakan disetiap sela kehidupan hampir semua orang membicarakan semua orang atau bahkan mungkin dirimu pun dibicarakan, dengan mudahnya mengambil keputusan atas kesalahan seseorang

Kau mulai kebingungan mencari arahan, mencari siapa yang benar-benar tulus melakukan kebaikan karena Allah, yang kau dapati orang yang mau rela mengerjakan kebaikan namun banyak keluh kesah didalamnya

Makin bingung dan yang kau dapati lagi banyak orang yang memperlihatkan apapun kehebatan yang sebenarnya itu hanyalah Titipan,

Dan kebingungan mu pun memuncak dikala banyak orang yang tak suka apa yang kau miliki, begitupun kau lihat banyak orang melakukan hal yang sama kepada orang lain

kau pun semakin tersungkur dengan mudahnya jaman sekarang seseorang mengolok-olok sesama, sulitnya menemukan orang sesama mahram mu yang ramah ketika bertemu turut memberikan senyuman,apakah itupun sudah langka saat ini

Wahai diri jikalau kau melihat segala kesemrawutan yang terjadi di segala arah kehidupanmu, sungguh kau akan disibukkan dengan mengurusi orang lain aib orang lain

Berusahalah memulai dari dirimu, fokuslah akan kesalahan dan aibmu khawatirlah terhadap dirimu sendiri, sungguh nanti kelak kau akan ditanyakan tentang kekeliruan mu sendiri, tak ada pengaruhnya keburukan yang dilakukan manusia lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan mu terhadap amalan mu

Kau tak bisa mengontrol orang lain itu terlalu rumit, masing-masingnya mempunyai isi kepala yang berbeda, sulit teramat sulit mendapatkan ridhonya

Menumpu harapan kepada manusia adalah hal buruk yang terus terulang, adakalanya dilakukan adakalanya tidak, wahai diri bukankah seringnya kau dapati kecewa teramat parah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline