Lihat ke Halaman Asli

Kelompok 009 KKN - Kolaboratif #3, Partisipasi dalam Memeriahkan Pagelaran Wayang Kulit dalam Rangka Ruwatan Bersih Desa Bagorejo

Diperbarui: 27 Agustus 2024   09:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi KKN-K 009 Ikut Acara Tahunan Bagorejo

Desa Bagorejo, Kabupaten Jember -- Pada malam Jum'at tanggal 26 Juli 2024 pemerintah Desa Bagorejo mengadakan pagelaran wayang kulit dalam Rangka Ruwatan Bersih Desa di Bulan Muharram / Suro Tahun 1446 Hijriah. Kegiatan ini bertempat di Aula Balai Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Acara yang berlangsung semalam suntuk ini turut melibatkan mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 009 dari berbagai universitas yang tengah menjalankan program pengabdian Masyarakat di desa tersebut. Pertunjukan wayang kulit ini dimainkan oleh Dalang Andik Feri Bisono (Semboro).

Acara ini dimulai pukul 19:00 WIB sd pagi hari dengan kegiatan yang diawali dengan sambutan kepala desa, acara full dorprize, acara makan bersama kepada semua penonton yang datang dan bisa tambah sebanyak apapun, pertunjukan oleh sinden dan pertunjukan pentas seni dan diakhiri dengan pertunjukan wayang . Mahasiswa KKN sudah membantu dari hari sebelumnya yaitu membersihkan aula balai desa, menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, menyiapkan makanan untuk makan bersama, menata hadiah, menuntun penonton untuk memasukan kupon, membagikan hadiah, dan mendata pengunjung yang datang.

Ruwatan Bersih Desa di Desa Bagorejo ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan berdampingan. Keterlibatan mahasiswa dalam pagelaran wayang kulit menunjukkan bahwa generasi muda masih memiliki kepedulian dan ketertarikan terhadap budaya tradisional, sekaligus mampu membawa energi baru dalam pelestariannya.

Dengan berakhirnya pagelaran wayang kulit yang berlangsung hingga dini hari, warga desa bersama mahasiswa KKN berharap bahwa acara ini akan membawa berkah dan keselamatan bagi Desa Bagorejo sepanjang tahun yang akan datang. Tradisi ini diharapkan terus lestari dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya, sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline