Lihat ke Halaman Asli

Rizka latifah

Hanya manusia biasa.

Kisah Cinta Seorang Gadis Bar-bar

Diperbarui: 25 Februari 2020   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

park seola adalah seorang gadis cantik yang memiliki tubuh sedikit mungil. Dia bukanlah gadis pandai ataupun baik. Kegiatan sehari-harinya adalah bermalas-malasan. Ia sangat membenci aturan,menurutnya itu hanya akan menyiksanya untuk membatasi dirinya.

Bahkan gadis itu seolah-olah bersikap seperti seorang anak yang tidak memiliki orang tua,padahal saja orang tuanya masih hidup dan dalam keadaan sehat walafiat.itulah park seola dan sedikit keberandalannya. Tentu dia punya alasan untuk melakukan hal itu. Karena ayahnya terlalu workholic sehingga lebih perhatian kepada bisnisnya dibandingkan anaknya.

Bermain ponsel lebih menyenangkan dari pada mendengar ocehan guru fisika. Seperti saat ini seola asik bermain game di ponsel pintarnya.

"ahh!kenapa dia menggunakan skill itu?aku jadi kalahkan sialan sekalii!!"teriakan seola didalam kelas dan menjadi perhatian seluruh murid dan guru.

"park seola,dilarang menggunakan handphone didalam kelas. Apalagi saat pelajaran berlangsung." ucap guru pengajar yang sudah jengah memberitahunya. "sudah tau selanjutnya park seola?" melirik salah satu anak didiknya yang paling tidak taat aturan itu."aku sudah sangat tau,bu". seola menyimpan kembali ponselnya kedalam saku seragamnya. Dan berjalan ke luar kelas.

Didekat luar kelas seola dapat menangkap sosok laki-laki yang menjadi rivalnya disekolah. Ia sedang berjalan sambil menenteng lembaran kertas yang seola kira sekitat 5cm mungkin untuk bahan materi dikelasnya hari ini mungkin? dan seola sama sekali tidak peduli.

Dia Alvaro,ketus osis disekolahnya sekaligus ketua kelas dikelasnya. Orang itu sangatlah dingin,cuek namun berwibawa. Seola sangat membencinya karena ia sering menerima hukuman dari ketua OSIS itu,seola menatap orang itu dengan pandangan tajam. Namun,yang ditatao hanya menatap bosan seola.

"perpustakaan masih ada buku berserakan." ujar ketus osis itu kepada seola.

"aku sudah tau" seola sedikit mengeluarkan senyumannnya. Seola melangkahkan kakinya menuju perpustakaan untuk...tidur siang mungkin.

"jangan coba coba untuk tidur siang di perpustakaan" seakan-akan tau maksud seola,ketua osis itu meliriknya tajam.

"menyebalkan sekali" seola membuat gerakan hendak memukul si ketua osis itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline