Istilah "retorika" di dalam bahasa Inggris juga dikenal dengan istilah yang berasal dari bahasa Latin "rhetorica", yang merujuk pada ilmu bahasa, kemampuan berbicara secara efektif, dan seni berkomunikasi yang baik. Komunikasi, sementara itu, adalah proses mentransfer pesan dari pengirim kepada penerima melalui berbagai media.
Sama halnya dengan komunikasi, ilmu retorika bersifat rasional, empiris, logis, dan dapat diverifikasi. Sebagai sebuah seni berbicara, retorika memenuhi unsur estetika. Sebagai keterampilan, retorika dapat dipelajari dengan memeragakan, mengulangi, beradaptasi dengan waktu secara disiplin.
Retorika dan komunikasi saling terkait dalam hal penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan melalui media konvergensi, baik media lama seperti radio dan televisi, maupun media baru seperti Facebook, YouTube, Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya.
Baik retorika maupun komunikasi memiliki sifat rasional, empiris, logis, dan verifikasi yang dapat dipraktikkan, diulang, dan disesuaikan secara disiplin. Kedua bidang ini juga memiliki unsur estetika dan keterampilan persuasi yang diperlukan oleh komunikator.
Indikator seorang retoris yang mahir meliputi kemampuan menyampaikan pesan secara efektif dan menarik, menyediakan bukti konkret, dan menawarkan pesan yang masuk akal serta estetis. Selain itu, hubungan retorika dan komunikasi terlihat pada hasil pertukaran pesan yang menghasilkan respons positif dari komunikan, menunjukkan efektivitas komunikasi antara komunikator dan komunikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H