Lihat ke Halaman Asli

Rizka Edmanda

Freelance Writer - Mom Blogger - Soon To Be Notary

Presidensi G20: Sekepal Asa untuk Memulihkan Dunia dari Pulau Dewata

Diperbarui: 31 Juli 2022   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah Rizka Edmanda

Dunia dihantam pandemi. Situasi ekonomi menjadi serba tak pasti. Disisi lain, negara-negara maju justru saling sikut-sikutan beradu kepentingan. Sebagai negara dengan budaya gotong royong yang telah melekat menjadi adat resam, Indonesia punya modal yang kuat untuk menjadi peredam. 

Sebab sejarah pun membuktikan, Indonesia pernah berkontribusi menjadi "jembatan" penyambung dan penyeimbang negara-negara dunia di masa silam. 

Kali ini, kepiawaian Indonesia untuk merajut solidaritas negara-negara dunia kembali diuji di gelaran Forum G20 yang puncaknya akan dilaksanakan di Pulau Dewata, Bali. 

Forum ini bukanlah sekadar rangkaian hajatan seremonial semata. Melainkan sebuah katalisator untuk mewujudkan pemulihan global menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Sebagai pemegang mandat Presidensi G20, momentum ini akan menjadi torehan sejarah yang amat penting bagi Bangsa Indonesia. Dalam rangka mengajak dunia untuk bangkit dan pulih bersama, menjadi lebih kuat dari sebelumnya. 

*****

Pariwisata Bangkit Berkat G-20

Penenun Gringsing di Bali (Foto: Kemenparekraf)

Senyum Niluh merekah menyambut tetamu yang hadir ke gerai cinderamata miliknya di kawasan Pegringsingan, Karangasem, Bali. Sudah beberapa minggu ini tokonya mulai ramai oleh pembeli. 

Setelah 2 tahun lamanya ia berjibaku mempertahankan keberlangsungan nyawa usaha kecil milik keluarganya yang nyaris mati akibat hantaman pandemi, kini Niluh dapat merasa sedikit lega. 

Hajatan akbar G20 yang rangkaiannya telah digelar sejak 1 Desember 2021 itu membawa angin segar bagi Niluh dan ratusan ribu masyarakat Bali lainnya yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata. Betapa tidak, pariwisata Bali seakan menggeliat kembali dengan meningkatnya kedatangan tamu asing seiring dengan diadakannya perhelatan G20 di Indonesia.

"Ya, mulai banyak tamu asing yang datang sejak adanya G20 ini mbak. Kebanyakan tamu-tamu yang ikut kegiatan itu. Mungkin karena mumpung lagi di Indonesia jadi sekalian main ke Bali. Kemarin juga paguyuban penenun di desa saya nerima pesanan 120 lembar kain gringsing katanya sih untuk suvernir KTT G20" Tukas Niluh saat kami mengobrol di gerai miliknya waktu itu.


Tenun gringsing memang merupakan salah satu produk ekonomi kreatif unggulan khas Pulau Dewata yang namanya sudah harum hingga ke mancanegara. Rencananya proses pembuatan kain tenun gringsing untuk suvernir KTT G20 tersebut akan melibatkan lebih dari 400 pengrajin tenun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline