Lihat ke Halaman Asli

Tikungan Sedarah

Diperbarui: 14 Desember 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Latihan cukup sampai disini" ujar sang pelatih.

Para anggota band mengakhiri sesi latihan untuk melepas penat setelah beradu dengan alat musik selama berjam-jam. 

Latihan kali ini sangat memeras keringat karena grup band mereka akan mengikuti perlombaan antar kota. Kini sang gitaris sedang duduk di sudut ruangan sambil menenggak sebotol air mineral.

"Hai sayang" sapaku sambil menghampirinya. Sang gitaris itu adalah pacarku, Danu Nanenta namanya.

Senyum tipis namun manis menjadi balasan sapaanku darinya.

"Kamu makin hebat deh main gitarnya" pujiku.

"Hemm thanks" jawab Danu.

Aku sudah terbiasa dengan sikapnya yang cuek. Karena memang Danu terkenal akan sifatnya yang seperti itu.

Keesokan harinya kubuatkan bekal spesial untuk Danu.

"Widih.. tumben nih kakak gue masak sendiri" ejek  Alesha, adikku.

"Pasti buat pacar loh si Danu itu kan" tebaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline