Lihat ke Halaman Asli

Rizka Adelia

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Ekonomi dalam Pandangan Paradigma Integrasi

Diperbarui: 15 Desember 2024   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: pribadi)

   Paradigma integrasi pada era sekarang mempunyai kiprah krusial untuk menghadapi tantangan kompleks era ini. Hal ini melibatkan penyatuan nilai-nilai kepercayaan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai akibatnya memungkinkan penyelesaian persoalan etis yang timbul dampak dari perkembangan teknologi. Pentingnya paradigma memberikan kesempatan kita untuk lebih memahami persoalan kehidupan sosial manusia.

   Ekonomi termasuk dalam bagian paradigma integrasi  yang tidak bisa kita hindari saat ini, karena ekonomi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kesejaheraan masyarakat.

   Ada 3 aspek yang akan kita pelajari yaitu, aspek Bayani,Burhani, dan Irfani.

1. Bayani

Surat Al-Jumu'ah ayat 9-10 (sumber: Quran NU)

   Pada Quran surat al-Jumu'ah ayat 9-10 jika kita analisis menggunakan tafsir modern Al Azhar karya Buya Hamka, "Wahai orang-orang beriman! apabila kamu sembahyang pada hari Jumat, maka segeralah untuk mengingat Allah. Ini menunjukkan bahwa sembahyang Jumat adalah wajib bagi yang mendengar seruan yaitu suara adzan.

   "Dan tinggalkanlah jual beli." Artinya  ialah bagi orang yang sedang berjual beli, hendaklah ditinggalkannya jual beli apabila seruan adzan sudah terdengar. Walaupun tidak terdengar suara adzan itu, karena adzan dilakukan ialah setelah waktu Jumat masuk, yaitu bersamaan dengan waktu Dzuhur, maka lekaslah tinggalkan jual beli. Dengan perintah kepada orang beriman agar bersegera pergi ke masjid bila seruan adzan telah terdengar.

2. Burhani

   Sebagai contoh konkret dalam kehidupan kita sehari hari yaitu, beberapa warung yang buka pada hari Jumat ada yang menutup warungnya pada waktu Dzuhur atau waktu shalat Jumat karena wajib bagi laki-laki hukumnya untuk melaksanakan shalat Jumat. Akan tetapi ada yang tidak menutup warungnya karena yang menjaga bergiliran dengan perempuan. Kemudian jika sudah selesai ibadah shalat Jumat warung tersebut akan buka kembali dan melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya.

3. Irfani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline