Sayyidah Fatimah mempunyai bagian yang agung dari akhlaq yang baik, dididik dengan Nabi Muhammad dengan didikan yang luhur, tumbuh menjadi perempuan yang shalihah, Sayyidah Fatimah takut kepada Allah secara sembunyi dan terang-terangan, cepat-cepat kepada ridha Tuhannya dengan kemampuan yang maksimal. Sayyidah Fatimah mendirikan shalat malam sampai telapak kakinya melepuh, karena hal tersebut, Sayyidah Fatimah adalah anak perempuan yang paling dicintai Nabi, pemimpin perempuan ummat ini seperti keterangan yang terdapat di dalam hadits. Sayyidah Fatimah adalah perempuan yang kasih sayang, mencintai orang-orang miskin, menolong orang-orang yang membutuhkan, bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anak beliau, ikhlas kepada suami dengan sangat malu.
Pada suatu hari Nabi berkata kepada Sayyidah Fatimah : Sesuatu apa yang membuat perempuan lebih baik? Sayyidah Fatimah berkata : Perempuan tidak melihat laki-laki dan laki-laki tidak melihatnya. Kemudian Nabi memeluk Sayyidah Fatimah (maksudnya karena bahagia dan gembira dengan bagusnya jawaban Sayyidah Fatimah) Nabi bersabda : Sayyidah Fatimah adalah sebagian dari Dzurriyah Nabi. Sayyidah Fatimah adalah perempuan yang berbuat baik kepada ibu beliau semasa hidup ibu beliau dan setelah ibu beliau wafat. Di dalam hadits : Sesungguhnya Sayyidah Fatimah bertanya kepada Nabi : Ya Rasulullah, dimana ibuku? Nabi menjawab : Ibumu berada di rumah dari bambu. Sayyidah Fatimah berkata : apakah dari bambu ini? Nabi menjawab : tidak, dari bambu yang di runci dengan mutiara, yaqut dan berlian.
Sayyidah Fatimah sibuk dengan urusan rumah dengan diri beliau, beliau menggiling biji dengan gilingan sampai kulit tangan beliau menjadi kasar, beliau menyapu rumah, sehingga baju beliau terkena debu, Sayyidah Fatimah menyalakan api dibawah panci, sehingga pakaian beliau condong (menjuntai) dan menjadi hitam, Sayyidah Fatimah menyirami dengan gembor sehingga terdapat bekas gembor di dada beliau, kemudian Sayyidah Fatimah mendapatkan bahaya yang sangat, tetapi beliau sabar sampai beliau hamil dan beliau sangat capek, karena beliau ketika membuat roti, beliau menaruh perut beliau di samping panggangan. Suami Sayyidah Fatimah memerintahkan Sayyidah Fatimah untuk pergi ke rumah ayah beliau untuk meminta seorang pembantu perempuan. Kemudian Sayyidah Fatimah pergi ke rumah ayah beliau dan beliau menemukan jama'ah di samping Nabi yang mana jama'ah tersebut sedang berbicara.
Sayyidah Fatimah malu dan Sayyidah Fatimah pulang. Nabi mengetahui bahwa Sayyidah Fatimah datang karena hajat, kemudian Nabi berjalan ke rumah Sayyidah Fatimah dan ketika itu, Sayyidah Fatimah sedang memakai selimut dan hendak tidur. Nabi menanyakan kepada Sayyidah Fatimah tentang kebutuhan beliau. Kemudian Sayyidina Ali memberi tahukan tentang maksud Sayyidah Fatimah. Nabi bersabda kepada Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah : Apakah aku tidak mengajarkan kalian tentang apa yang lebih baik daripada pembantu? Ketika kalian hendak tidur, hendaklah membaca tasbih sebanyak 33x, membaca tahmid sebanyak 33x, membaca takbir sebanyak 33x. Sayyidah Fatimah berkata : Saya ridha kepada Allah dan Rasulullah (sebanyak 3x). Kemudian Nabi mengutus perempuan kecil untuk menjadi pembantu dan Nabi memberikan nama Fiddhoh.
Pada suatu hari, Nabi masuk ke rumah Sayyidina Ali dan menemukan Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah sedang menggiling di penggilingan. Nabi bersabda : Siapa dari kalian yang lebih capek? Sayyidina Ali menjawab : Fatimah ya Rasulullah. Nabi bersabda kepada Sayyidah Fatimah : Berdirilah kamu wahai anak perempuanku. Lalu Sayyidah Fatimah berdiri dan Nabi duduk di tempat Sayyidah Fatimah bersama Sayyidina Ali dan Nabi membantu menggiling biji.
Bab Ketiga dari Kitab Akhlaqu lil Banat Juz 2
Penulis Artikel : Rizka Amalia Zahroh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H