Lihat ke Halaman Asli

Rizka Azizah

Mahasiswa

Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia Terkait Faktor Alam dan Dampak pada Kesehatan

Diperbarui: 14 Juni 2024   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Suhu luar biasa panas  yang akan melanda Indonesia pada tahun 2024 menjadi kekhawatiran utama masyarakat dan pemerintah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi sejumlah faktor alam yang berkontribusi terhadap fenomena tersebut. Salah satu faktor utamanya adalah perubahan iklim global, yang menyebabkan peningkatan suhu rata-rata tahunan. Fenomena El Nio juga berperan penting, memperparah  panas dengan mengurangi curah hujan dan meningkatkan suhu permukaan laut di  Indonesia.  


Selain itu, urbanisasi yang pesat dan berkurangnya tutupan vegetasi juga berkontribusi terhadap peningkatan suhu di perkotaan. Permukaan beton dan aspal yang mendominasi kota-kota besar menyerap dan memancarkan panas lebih efektif dibandingkan vegetasi, sehingga menciptakan efek "pulau panas" yang memperburuk kondisi cuaca.


 Dampak dari suhu yang sangat panas  ini tersebar luas, terutama terhadap kesehatan masyarakat. Peningkatan suhu yang signifikan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi, serangan panas, dan penyakit kardiovaskular. Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis tertentu mempunyai risiko  lebih tinggi. Selain itu, kualitas udara yang buruk akibat panas ekstrem dapat memperburuk penyakit pernapasan, termasuk asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).  BMKG memberikan rekomendasi untuk mengatasi suhu yang sangat panas, antara lain dengan memperbanyak asupan cairan, mengenakan pakaian yang tipis dan longgar, serta menghindari aktivitas fisik  berat di luar ruangan pada saat puncak panas. Pemerintah dan pemangku kepentingan juga didorong untuk menerapkan kebijakan mitigasi seperti penanaman pohon di perkotaan dan pembangunan ruang hijau untuk mengurangi efek pulau panas dan menurunkan suhu lingkungan global.


Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai penyebab dan dampak suhu yang sangat panas, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi kesehatan masyarakat dan meminimalkan risiko yang terkait dengan kondisi cuaca yang semakin buruk.


Suhu yang sangat panas  di Indonesia menjadi fenomena yang semakin sering terjadi, terutama dalam beberapa dekade terakhir. Berbagai faktor alam  mempengaruhi terjadinya suhu yang sangat panas tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat cukup signifikan. Salah satu faktor utama penyebab suhu sangat panas  di Indonesia adalah perubahan iklim global. Meningkatnya suhu rata-rata global telah menyebabkan  cuaca yang lebih ekstrem dan tidak dapat diprediksi, termasuk gelombang panas yang lebih sering dan  intens.  


Letak geografis Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa membuat negara ini menerima banyak radiasi matahari sepanjang tahun. Faktor ini secara alami menyebabkan suhu  lebih tinggi di negara-negara dengan  garis lintang lebih tinggi. Selain itu, fenomena iklim seperti El Nio juga sangat mempengaruhi cuaca di Indonesia. El Nio dapat menurunkan curah hujan dan meningkatkan suhu permukaan laut sehingga meningkatkan suhu udara di darat.


Selain itu, deforestasi besar-besaran dan urbanisasi yang pesat juga berkontribusi terhadap peningkatan suhu di Indonesia. Hutan hujan tropis yang lebat berperan sebagai pendingin alami, menyerap karbon dioksida dan menguapkan air, sehingga membantu mendinginkan udara. Namun, seiring semakin banyaknya hutan yang ditebangi untuk lahan pertanian, pemukiman, dan industri, kemampuan alam dalam mengatur suhu pun terganggu. Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya, juga menghadapi fenomena "pulau panas perkotaan", yaitu wilayah perkotaan yang padat dan dipenuhi bangunan menyerap lebih banyak panas dibandingkan wilayah pedesaan di sekitarnya, sehingga menyebabkan suhu di perkotaan lebih tinggi.


 Dampak suhu yang sangat panas  terhadap kesehatan masyarakat di Indonesia sangat parah. Salah satu dampak langsungnya adalah meningkatnya kasus heatstroke  yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur suhu internal dan mengalami panas berlebih sehingga menyebabkan kerusakan pada organ vital. Selain itu, cuaca panas juga dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah ada, seperti penyakit kardiovaskular dan pernafasan. Misalnya, penderita penyakit jantung atau asma lebih sensitif terhadap suhu tinggi karena tubuhnya harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu normal, yang dapat memperburuk kondisinya.


Suhu yang sangat panas  juga mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi. Di negara-negara yang infrastruktur pendinginnya tidak memadai, seperti Indonesia, masyarakatnya berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental karena kemampuan mereka  untuk mendinginkan tubuh terbatas akibat cuaca yang sangat panas. Hal ini sangat berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang sudah memiliki penyakit mental.


Selain berdampak langsung terhadap kesehatan, suhu yang sangat panas  juga dapat mempengaruhi kualitas udara. Suhu tinggi dapat mempercepat reaksi kimia yang menghasilkan polutan udara seperti ozon di permukaan tanah, yang berbahaya bagi sistem pernapasan manusia. Polusi udara ini dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi pernafasan seperti asma dan bronkitis,  bahkan dapat meningkatkan risiko infeksi paru-paru.


Upaya mitigasi dan adaptasi sangat penting untuk mengatasi dampak cuaca panas ekstrem di Indonesia. Hal ini termasuk meningkatkan ruang hijau di perkotaan untuk mengurangi dampak pulau panas, meningkatkan sistem peringatan dini  gelombang panas, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara melindungi diri dari kondisi cuaca buruk. Selain itu, penting untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca untuk memperlambat laju perubahan iklim global. Hanya dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai sektor, Indonesia dapat secara efektif mengatasi tantangan  panas ekstrem dan melindungi kesehatan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline