Perkembangan fisik masa pertengahan dan akhir anak
Masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira 2 tahun menjelang anak matang secara seksual, pada masa ini pertumbuhan berkembang pesat.
Adapun karakteristik yang dapat diamati terkait perkembangan fisik di masa pertengahan dan akhir anak-anak sebagaimana yang terdapat dalam Santrock (2011: 318) antara lain sebagai berikut:
- Pertumbuhan berlangsung secara lambat namun berjalan secara konsisten.
- Selama usia sekolah dasar, anak-anak pada umumnya akan bertambah tinggi sekitar 2 hingga 3 inci setiap tahunnya. Ketika berusia 11 tahun, anak perempuan biasanya memiliki ketinggian 4 kaki 10,25 inci, sementara anak laki-laki biasanya memiliki ketinggian 4 kaki 9 inci.
- Mengalami penambahan berat tubuh sebesar 5 hingga 7 pon setiap tahunnya. Pertambahan berat badan ini terutama terkait dengan peningkatan ukuran kerangka dan sistem otot, maupun ukuran beberapa organ tubuh.
- Perubahan yang paling jelas terlihat adalah perubahan proporsi.
- Lingkar kepala, lingkar pinggang, dan panjang kaki, berkurang jika dibandingkan dengan ketinggian tubuh.
- Perubahan fisik yang kurang terlihat secara jelas adalah tulang mengeras di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir namun menjadikan tekanan dan tarikan yang lebih kuat daripada tulang orang dewasa.
- Massa dan kekuatan otot meningkat secara bertahap di tahun-tahun ini.
- Lemak bayi mulai berkurang.
- Gerakan-gerakan bebas dan benturan-benturan di lutut dapat menumbuhkan otot.
- Herediter maupun olahraga dapat melipatgandakan kekuataan anak di usia ini.
- Anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan anak perempuan karena memiliki jumlah sel otot yang lebih banyak.
Dalam perkembangan fisikjuga terdapat proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak, yaitu perkembangan motorik kasar dan motorik halus.
a. Perkembangan Motorik Kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
b. Perkembangan Motorik Halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H