Lihat ke Halaman Asli

Majas Metafor dan Simile, Sebuah Perbandingan yang Menarik

Diperbarui: 15 Oktober 2024   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Majas metafora dan simile adalah dua jenis majas perbandingan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Kedua majas ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, namun memiliki kesamaan dalam beberapa aspek.

Majas Simile
Majas simile adalah perumpamaan yang mengandikan sebuah hal dengan hal lain yang maknanya sangat berbeda, namun dianggap serupa. Biasanya menggunakan kata bagaikan, bagai, seumpama, bak, seperti, dan laksana. Contoh majas simile:

* Bekerja keras membajak kuda.
* tatapannya teduh bagai embun pagi hari.

Majas Metafora
Majas metafora berarti perumpamaan yang menggunakan kata yang tidak dimaknai secara harfiah. Kata-kata yang digunakan sebagai metafora dimaksudkan sebagai komunikasi atau pengandaian saja. Contoh majas metafora:

* Ibu adalah tulang punggung keluargaku.
* Ali Moertopo adalah tangan kanan Soeharto.

Perbedaan antara majas metafora dan simile adalah bahwa majas metafora tidak menggunakan kata-kata perbandingan seperti "bagaikan" atau "seperti", sedangkan majas simile menggunakan kata-kata perbandingan tersebut. Selain itu, majas metafora lebih kuat dan langsung dalam membandingkan dua hal, sedangkan majas simile lebih lembut dan tidak langsung.

Contoh Penggunaan Majas Metafora dan Simile dalam Kalimat
Berikut adalah contoh penggunaan majas metafora dan simile dalam kalimat:
* Ibu adalah tulang punggung keluargaku, dia bekerja keras bagaikan kuda untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
* Ali Moertopo adalah tangan kanan Soeharto, dia sangat setia dan setia seperti anjing kepada nikel.

Dalam contoh di atas, majas metafora "Ibu adalah tulang punggung keluargaku" digunakan untuk membandingkan ibu dengan tulang punggung, yang merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Sementara itu, majas simile "bagaikan kuda" digunakan untuk membandingkan ibu dengan kuda, yang merupakan hewan yang kuat dan tangguh.

Kelebihan Majas Metafora
Kekayaan Imaji: Metafora memberikan nuansa dan imaji yang mendalam. Dengan membandingkan satu hal dengan hal lain yang tidak literal, pembaca dapat merasakan emosi dan pengalaman yang lebih kaya. Contohnya, ungkapan "hidup itu sebuah perjalanan" dapat membawa pembaca merenungkan tentang liku-liku dalam hidup.

Menggugah Emosi: Metafora mampu menggugah perasaan pembaca. Dengan menggunakan bahasa yang lebih puitis dan penuh makna, metafora dapat menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara penulis dan pembaca.

Menyederhanakan Konsep Kompleks: Metafora sering digunakan untuk menjelaskan ide atau konsep yang rumit dengan cara yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Misalnya, "waktu adalah uang" menyiratkan pentingnya waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline